Destana Rambipuji Kenalkan Bahaya Bencana Sejak Dini

Destana Rambipuji Kenalkan Bahaya Bencana Sejak Dini

Jember, memorandum.co.id - Pengenalan sejak dini bahaya bencana pada anak perlu dilakukan untuk membangun sikap tangguh mandiri anak-anak. Untuk kepentingan tersebut, Desa Tangguh Bencana (Destana) Rambipuji, Jember memanfaatkan hutan bambu kecil di bantaran sungai menjadi Tempat Edukasi dan Bermain anak. "Ya karena lokasinya di pinggir sungai Dinoyo, kami beri nama areal ini Kampoeng Dinoyo," kata Bayu Arianto, Sekretaris Destana Rambipuji, Jember, Minggu (13/8/2023) Sungai Dinoyo adalah ancaman utama warga desa Rambipuji, Rambigundam, dan Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji, Jember. Karena sungai Dinoyo membelah tiga desa itu. Sejarah mencatat, 2 Januari 2006 Banjir Bandang besar merusak kehidupan warga di pinggir DAS Dinoyo. Kampoeng Dinoyo ini berada di RW 29 Dusun Gudang Karang Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji yang setiap musim hujan tiba, selalu menjadi ancaman warga setempat, yang dihuni warga usia rentan bencana. " Kami berbagai cara mengedukasi warga agar mampu tangguh secara mandiri menghadapi bahaya banjir bandang di sini. Salah satunya dengan memanfaatkan lokasi bantaran sungai ini, " ulasnya. Selain untuk kegiatan Mitigasi Banjir Sungai Dinoyo, Kampoeng Dinoyo juga akan digunakan tempat pelatihan relawan Destana dan sosialisasi kebencanaan. Tujuan lain, Destana Desa Rambipuji memberikan ruang bermain anak-anak di luar rumah. Selain jauh dari kebisingan, lokasinya sangat sejuk karena di bawah rimbunan bambu. View atau panoramanya juga sangat alami, di pinggir sungai dan areal persawahan. " Anak - anak usia siswa SD dan SMP, bahkan SMA, sekarang sudah tidak kenal lagi permainan Gobag Sodor, Kelereng, Penthengan, Lompat Pentil, Gong Gongan. Dengan Kampoeng Dinoyo, kita fasilitasi dan kita stimulasi agar durasi waktu bermain gadget di rumah sedikit demi sedikit terkurangi ," kata Bayu. Destana Desa Rambipuji, kata Bayu, menggandeng stake holder untuk memulai. Diantaranya mahasiswa KKN KPLP Universitas Jember dan Yayasan "Aliran sungai ini juga arena mancing yang selalu dipakai. Bersama mahasiswa KKN KPLP Universitas Jember pelan pelan kita bersihkan, dan dengan stakeholder lain, dibantu gelontor ikan ikan air tawar," ujar Bayu.(edy/ziz)

Sumber: