Epik! 5 Candi Di Mojokerto Ini Tak Hanya Menjadi Tempat Wisata Sejarah

Epik! 5 Candi Di Mojokerto Ini Tak Hanya Menjadi Tempat Wisata Sejarah

Surabaya, memorandum.co.id - Indonesia memiliki banyak sekali candi yang tersebar di berbagai daerah, candi di Mojokerto salah satunya. Terdapat beberapa candi di Mojokerto yang bisa dijadikan pilihan untuk wisata edukasi dan kesejarahan. Selain sebagai wisata edukasi dan kesejarahan, candi-candi ini biasa digunakan untuk spot foto. Dengan latar belakang zaman kerajaan, menambah kesan yang epik dalam foto. Berikut ulasan mengenai candi-candi yang ada di Mojokerto! 1. Candi Brahu Candi Brahu ini terletak di Dusun/Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan. Atau sekitar 1,3 km dari sebelah utara Jalan Arteri Simpang 4 Trowulan. Bentuk Candi Brahu menyerupai pagoda yang menjulang tinggi ke atas. Ukurannya 18 x 22,5 meter dan tinggi 20 meter. Brahu merupakan candi Budha. Hal itu terlihat dari stupa pada atap sisi tenggara. Bangunan bersejarah ini diperkirakan ada sebelum era Majapahit. Sebab, ada Prasasti Alasantan Raja Medang, Mpu Sindok tahun 939 Masehi yang terletak sekitar 45 meter di sebelah barat candi. 2. Candi Minak Jinggo Candi Minak Jinggo dapat dikatakan sebagai salah satu candi yang paling unik hal ini dikarenakan candi ini dibangun dengan batu andesit dan bukan dari batu bata bewarna merah. Candi ini memiliki ukiran-ukiran yang penuh dengan makna. Cerita yang ada di dalam candi Minak Jinggo ini merupakan cerita tentang Adipati dari Blambangan yaitu, Minak Jinggo dan juga Damarwulan. Menurut penuturan para sejarawan, candi ini merupakan tempat pemujaan bagi para raja dan juga kerabat dari Kerajaan Majapahit. Candi ini berlokasi di Dusun Unggahan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. 3. Candi Tikus Setelah terkubur beratus-ratus tahun lamanya, pada 1914, candi ini pun ditemukan. Pertama kali ditemukan oleh R.A.A Kromo Djojo Adinegoro. Candi ini dinamakan Candi Tikus karena kemunculan berpuluh tikus saat menggali untuk mengetahui keberadaan bangunan ini. Kamu bisa melihat bahwa bangunan ini berada sekitar 3,5 meter lebih rendah dari tanah sekitarnya. Ada yang berpendapat bahwa Candi Tikus digunakan untuk petirtaan, ada yang berpendapat untuk penampungan dan penyaluran air. Di sisi lain berpendapat bahwa Candi Tikus digunakan sebagai tempat pemujaan. Bentuk candi ini sendiri mirip seperti petirtaan, dengan kolam besar, dan beberapa bangunan. Bahkan adanya 19 pancuran air. Selain itu, ada tangga ke bawah serta selasar yang mengelilingi bangunan. Jika ingin mengunjunginya, silakan datang ke Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 4. Candi Jolotundo Candi ini terletak di kompleks Gunung Penanggungan. Candi ini termasuk salah satu peninggalan yang berupa patirtan. Sebagai bentuk peninggalan situs patirtan, candi ini juga memiliki sumber air atau mata air yang memiliki kualitas air yang sangat baik dan jernih sekali. Maka dari itu, tidak heran jika banyak sekali masyarakat sekitar candi yang mengambil air di situs Jolotundo ini karena dipercaya airnya memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan dan juga kecantikan tubuh. Biasanya pada malam satu Suro, Candi ini dikunjungi masyarakat terutama dari Bali. Ini dilakukan untuk melakukan ritual menyucikan diri di Petirtaan Jolotundo di kawasan Candi Jolotundo. 5. Candi Bajangratu Candi di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan ini biasa disebut Gapura Bajangratu. Bentuk gapuranya mengadaptasi model Paduraksa atau gapura dengan pintu tengah dan memiliki atap. Jaraknya sekitar 3,6 Km di sebelah selatan Jalan Arteri Simpang 4 Trowulan. Struktur purbakala ini berdenah segi empat 11,5 x 10,5 meter dengan tinggi 16,5 meter. Lorong tengahnya memiliki lebar 1,4 meter. Beragam relief menghiasi gapura ini. Selain itu, diperkirakan Candi Bajangratu dibangun untuk menghormati Jayanegara, raja kedua Majapahit tahun 1309-1328 Masehi. Itulah beberapa candi di Mojokerto yang bisa dijadikan wisata edukasi sejarah sekaligus spot foto menarik. Bagaimana pendapatmu? (mg1/gus)

Sumber: