Era Baru Bangkitkan Sepak Bola Pasuruan

Era Baru Bangkitkan Sepak Bola Pasuruan

Pasuruan, memorandum.co.id-Ada pemandangan menarik ketika semua stakeholder bola berkumpul dalam satu turnamen futsal Piala Kemerdekaan, Kamis (10/8). Pemandangan itu tak lain berkumpulnya para stakeholder bola yang selama ini dianggap berseberangan pasca Konggres PSSI, 19 Mei lalu. Namun yang kemarin terlihat seolah sudah cair. Terlihat ada Kepala Dispora yang juga Ketua Karetaker Askab PSSI, Taufikul Ghoni. Ketua KONI Kabupaten Pasuruan, HM Mulyadi. Lalu, ada Udik Djanuantoro. Pelatih Subangkit, Ketua Askab Futsal, Gaung Andaka, dan juga Rosul mewakili suporter Sakeramania. Bahkan untuk sebuah tendangan kehormatan pun, Ghoni tidak langsung menendang bola ke gawang. Melainkan ia harus mengumpan bola itu lebih dulu ke HM Mulyadi, lalu Udik Djanuantoro, Gaung Andaka, kemudian suporter Syakroni hingga bola mantab ditendang keras oleh Ghoni. Dan gol. Bola gol itu diambil lagi Ghoni dan diberikan kepada Udik Djanuantoro. “Pemandangan seperti inilah yang kita harapkan. Semoga ini era baru untuk membangkitkan kembali sepak bola di Kabupaten Pasuruan,” cetus Gaung Andaka melihat pemandangan tersebut. Hal senada juga diharapkan Ketua KONI Kabupaten Pasuruan, HM Mulyadi. “Sama. Kita harapkan sepak bola Kabupaten Pasuruan bangkit lagi. Semangat lagi,” tegasnya. Ya, harapan stakeholder bola di Kabupaten Pasuruan semua sama. Mereka ingin melupakan friksi yang sempat terjadi saat konggres Askab PSSI, Mei 2023 lalu. Friksi untuk mencari sosok calon pemimpin PSSI harus menuai “badai” berulang-ulang kali. Dari kesalahan administrasi di Konggres, sampai sidang pemilihan yang berakhir ricuh hingga harus dipending. Sampai akhirnya Asprov PSSI Jatim memutuskan membentuk Karetaker dengan waktu maksimal 1 tahun. “Saya kira momentum turnamen futsal itu kita apresiasi dengan baik. Sudah tidak ada kubu-kubuan lagi. Semua harus berkolaborasi dan konsolidasi demi kemajuan sepak bola dan futsal ke depan,” tegas Taufikul Ghoni. Tugas Karetaker sendiri sesuai dengan surat yang diterima dari Asprov PSSI Jatim ada tiga klausul. Yakni, pembentukan kompetisi U-13, dan U-15, serta persiapan pembentukan Konggres Askab PSSI Kabupaten Pasuruan. “Sampai sekarang kami masih menunggu arahan dan edaran dari Asprov PSSI Jatim. Karena untuk kompetisi U-13 dan U-15 rencananya digelar serentak. Tapi lokasinya di daerah masing-masing. Mudah-mudahan bisa digelar antara September atau Oktober tahun ini,” tegasnya. Sementara itu, Tokoh sepak bola Pasuruan, Udik Djanuatoro menilai, animo masyarakat Kabupaten Pasuruan terhadap olahraga bola, baik sepak bola dan futsal sangat tinggi. Ini bisa dilihat dari gelaran turnamen pelajar antar SMA/SMK Piala Kemerdekaan di Lapangan Prima Bangil kemarin. Diikuti oleh 37 tim SMA dan SMK se kab/kota Pasuruan plus tambahan dari luar daerah, yakni Probolinggo dan Jember. “Ini potensi baru yang bisa dikembangkan dan dibina dengan baik oleh kita semua. Terlebih oleh KONI dan Dispora. Demikian juga dengan sepak bola. Klub-klub anggota Askab PSSI Pasuruan yang berjumlah 50 klub sedang bersemangat untuk membangun prestasi anak-anak asuhnya. Mereka membangun pembinaan usia dini, baik SSB maupun akademi foot ball,” tegas Udik usai pembukaan turnamen futsal. Semangat yang luar biasa dari masyarakat ini, lanjut Udik, sayang sekali jika potensi-potensi ini kita telantarkan. Atau tidak terpayungi sebagaimana hak-hak masyarakat olahraga yang tidak terlindungi serta terfasikitasi dengan baik. “Karena dengan pembinaan prestasi ini, kita bisa membangun masa depan anak-anak kita dan bangsa kita,” cetusnya. (mh/ono)

Sumber: