Bacaan Iftitah Setelah Takbiratul Ihram Dalam Sholat
Surabaya, memorandum.co.id - Doa iftitah merupakan ibadah sunnah yang diamalkan dalam sholat setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta'awudz dalam setiap sholat fardhu ataupun sholat sunnah. Namun ketika seorang Muslim mengerjakan sholat jenazah, doa ini tak disunnahkan untuk diamalkan karena ibadah tersebut dianjurkan dilakukan secara singkat. Berikut lafad iftitah setelah takbiratul ihram :
اللهُ أَكْبَر كَبِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ Allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaaya wa mamaati lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wabidzaalika wa ana awwalul muslimiin Artinya: Allah Mahabesar lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri. (*/rdh)
Sumber: