Polda Jatim Canangkan Kampung Tangguh Bebas Narkoba
Surabaya, memorandum.co.id-Ditresnarkoba Polda Jatim menggelar Kampung Tangguh Bebas Narkoba yang di awali pada hari ini, Rabu(9/8/23). Kegiatan ini diikuti seluruh jajaran Polres di Polda Jawa Timur. "Setiap Polres menunjuk satu kampung yang diikutsertakan dalam kegiatan lomba Kampung Tangguh Bebas Narkoba," kata Dirresnarkoba Polda Jatim Kombespol Arie Ardian Rishadi, Rabu (9/8/2023). Diketahui sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Jatim menggelar diskusi dan koordinasi dengan stakeholder terkait, dalam rangka pembentukan Kampung Tangguh Bebas Narkoba di Wilayah Jawa Timur 2023. Hal tersebut, dalam rangka menindak lanjuti program Quick Wins Kapolri. Darisana, Dirresnarkoba Kombespol Arie Ardian Rishadi melakukan program kerja yang lebih efektif melalui Kampung Tangguh Bebas Narkoba. Pasalnya, dari data pengungkapan yang dilakukan oleh Ditreskoba Polda Jatim, angka penyalahgunaan cukup tinggi, rata-rata pertahun bisa mengungkap kasus sebanyak 6.000 sampai dengan 6.500 kasus pertahun. "Kita juga harus melakukan program-program pencegahan yang lebih efektif, kita sudah ada kampung bersih Narkoba sebetulnya, kita akan evaluasi betul, dan kebetulan ini juga menjadi program Quick Wins bapak Kapolri, sehingga kita akan mengefektifkan kembali kampung-kampung tangguh anti Narkoba," jelas dia. Alumni Akpol 1996 ini menambahkan, jika ia juga akan bersinergi dengan stakeholder terkait, dengan BNNP, dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, dalam hal ini ada dinas pemberdayaan desa, Kesbangpol dan akademi untuk bersama merumuskan konsep sinerginya. "Mulai dari kesiapan personil, dukungan anggarannya, dari metode yang harus kita laksanakan, sampai dengan bagaimana cara pengukuran tingkat keberhasilannya, supaya betul-betul program kampung tangguh bebas Narkoba ini bisa diukur efektifitasnya," tegas dia. "Selain itu, tentunya memberikan dampak yang luar biasa untuk masyarakat dalam rangka menurunkan angka penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur," imbuh Ari. Diharapkan dari hasil diskusi dan koordinasi dengan stakeholder terkait ini, dapat terwujud langkah-langkah konkret dan efektif dalam rangka pencegahan, serta dapat menurunkan angka penyalahgunaan Narkoba di Jawa Timur.(fdn/ono)
Sumber: