Mengenal Manfaat dan Dampak Negatif sinar Matahari bagi Tubuh
Surabaya, memorandum.co.id - Sinar matahari atau ultraviolet (UV) menjadi bahan alami yang mampu mencukupi asupan vitamin D tubuh. Salah satu manfaatnya yaitu membantu proses pembentukan tulang pada anak. Pada orang dewasa, paparan sinar UV efektif membantu melindungi tulang tetap sehat dan kuat seiring dengan bertambahnya usia. Manfaat lainnya yaitu menjaga kepadatan tulang guna mencegah osteoporosis. Manfaat sinar matahari bagi tubuh, antara lain:
- Merangsang pembentukan vitamin D Studi dalam Environmental Health Perspectives Paparan mengungkapkan, radiasi UVB pada sinar matahari dapat memicu produksi vitamin D.
- Menjaga kesehatan mental Faktanya, sinar matahari meningkatkan produksi serotonin. Hormon ini membantu meningkatkan energi dan suasana hati. Manfaatnya, kamu bisa terhindar dari masalah mental, seperti seasonal affective disorder (SAD) dan depresi.
- Mendukung pengobatan vitiligo Meski vitiligo tidak bisa sembuh, kamu bisa melakukan tindakan pencegahan sehingga gejalanya tak memburuk, seperti melalui terapi obat dan sinar UV.
- Mengurangi gejala psoriasis Sinar matahari juga menjadi terapi yang efektif untuk mengurangi tingkat keparahan gejala psoriasis. Ini adalah gangguan kulit karena masalah autoimun.
- Menunjang pengobatan lupus vulgaris Lupus vulgaris atau tuberkulosis kulit dapat berujung pada borok berukuran besar pada area leher dan wajah.
- Kerusakan kulit Studi berjudul Natural and sun-induced aging of human skin yang dipublikasikan dalam Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine menemukan, paparan sinar UV memberikan dampak pada penurunan struktur dan fungsi kulit.
- Risiko kanker kulit Penelitian Sunlight and skin cancer yang dipublikasikan dalam Hindawi menemukan, paparan kronis terhadap radiasi ultraviolet (UV) di bawah sinar matahari berpotensi menyebabkan kanker kulit nonmelanoma pada manusia.
- Kulit terbakar Bahaya lainnya, yakni kulit terbakar. Kondisi ini populer dengan istilah sunburn. Warna kulit saat terbakar akan tampak kemerahan, bahkan kecoklatan. Tak hanya itu, kulit jadi terasa perih saat tersentuh.
- Melasma Melasma terbentuk akibat kelainan pigmentasi akibat paparan sinar UV dalam jangka panjang. Gangguan kesehatan ini muncul dengan gejala berupa bercak coklat atau abu-abu pada permukaan kulit.
- Solar elastosis Solar elastosis atau elastosis aktinik adalah risiko yang terjadi akibat pecahnya jaringan ikat kulit (kolagen dan serat elastin). Jaringan tersebut terletak pada dermis (lapisan tengah kulit).
- Keratosis aktinik Keratosis aktinik atau solar keratosis adalah pertumbuhan prakanker yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Gangguan ini perlu mendapatkan pemantauan dan penanganan yang tepat. (*/rdh)
Sumber: