Guru SMP Tewas Bersimbah Darah, Polisi Lacak HP

Guru SMP Tewas Bersimbah Darah, Polisi Lacak HP

Jombang, Memorandum.co.id - Polres Jombang masih terus mendalami kematian seorang guru mata pelajaran matematika yang bersimbah darah. Hingga Minggu (22/12), polisi masih mencari keberadaan HP korban yang tak lain adalah Eli Maridah (47), warga Dusun Temon, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak. Polisi berharap dari HP tersebut, misteri kematiannya akan terkuak. Sebelumnya, kematian korban yang mengajar di SMPN 1 Perak ini menggegerkan warga setempat. Diduga kuat, korban tewas setelah diserang perampok yang menyatroni kediamannya yang juga menerima tempat kos. Dari keterangan salah satu tetangga korban, kondisi korban pertama kali diketahui oleh suami korban. Saat saksi baru pulang lalu mendapati sang istri tergeletak bersimbah darah di belakang rumah. “Yang tahu Pak Edi, suaminya waktu pulang dari sekolah. Setelahnya, ia minta bantuan kepada sejumlah tetangga,” terang Lilik Indiawati (48), tetangga korban, Sabtu (21/12). [penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Menurut Lilik, sebelumnya tetangga memang sempat mendengar cekcok dari arah rumah korban. Sebelum akhirnya Eli ditemukan tewas oleh suaminya. Namun warga baru berdatangan ke rumah korban usai suami korban minta tolong. “Kalau kondisinya katanya kena batako begitu, kepalanya berdarah. Itu masih di dalam orangnya,” lanjutnya menjelaskan. Eli sendiri, disebut Lilik adalah guru yang mengajar mapel Matematika di SMPN 1 Perak. Pun suaminya yang juga seorang guru. “Bu Eli ini di SMPN 1 Perak, kalau suaminya di SMPN 2 Jombang,” pungkasnya. Kapolres Jombang AKBP Boby Pa’ludin Tambunan yang datang langsung ke lokasi, menyebut hingga kemarin polisi masih mengumpulkan barangbukti hingga keterangan saksi. Namun dari data awal, pihaknya menduga kejadian ini merupakan perampokan. “Yang jelas masih dalam penyelidikan, cuma indikasinya bisa curas, bisa juga pembunuhan. Ada informasi juga handphone korban juga hilang, dan saat ini kita masih pendataan,” terangnya kepada sejumlah awak media di lokasi kejadian. Boby juga menjelaskan, saat ditemukan pertama kali, jenazah Eli dalam posisi terlentang di teras belakang rumah. Ia ditemukan telah tak bernyawa dengan sejumlah luka dan darah di lantai. “Luka tadi terlihat di kepala dan pelipis, lokasinya di teras belakang dekat tempat cucian,” lanjutnya. Timnya di lapangan juga menemukan beberapa barangbukti yang diduga mengarah pada pelaku. Yakni batako yang ada bercak darah, pisau dapur yang dalam kondisi bengkok hingga gelang korban. “Batako sama pisau ini di ditemukan di samping korban, kita duga ini alat pembunuhannya. Sementara gelang korban berada di depan rumah ketemunya,” pungkas Boby. (wan/rif)

Sumber: