Cinta Suci Suami yang Ternoda Nafsu Istri (1)

Cinta Suci Suami yang Ternoda Nafsu Istri (1)

Badri (samaran) tidak menyangka kehadiran keponakan jauhnya menjadi petaka rumah tangganya bersama istri, sebut saja Menik. Kebersamaan yang mereka bangun lebih dari lima tahun hancur berantakan. Semua berawal dari kesepian yang dirasakan Menik yang sering sendirian kala ditinggal Badri bekerja. Apalagi pekerjaan Badri sering dilakukan di luar kota, yang kadang mengharuskannya menginap sampai lebih dari dua hari. “Kami belum dikaruniai momongan. Padahal kami sudah menjalin rumah tangga lebih dari lima tahun. Tepatnya enam setengah tahun,” kata Badri ketika bertemu Memorandum di kantor pengacara dekat gedung Pengadilan Agama (PA) Surabaya Jl Ketintang Madya, beberapa waktu lalu. Menurut Badri, Menik sering mengeluh tidak kerasan di rumah saat Badri kerja di luar kota. Untuk mengobati kesepian tersebut, Menik sering mengisi waktunya dengan kumpul-kumpul dengan teman sehobi.. “Mereka suka grudak-gruduk ke sana-kemari tidak jelas. Membeli barang-barang yang tidak jelas dipakai untuk apa. Pernah dia membeli alat fitness yang harganya lumayan mahal,” kata Badri. Menik meniru teman-temannya yang berencana membentuk badan supaya lebih padat dan tampak seksi. Sebenarya mereka sudah ikut klub fitness, tapi merasa masih kurang dan perlu tambahan berlatih di rumah. Makanya mereka membeli alat-alat fitness. “Tapi teorinya saja mau berlatih di rumah. Faktanya alat-alat itu lebih sering nganggur ketimbang dipakai. Sebagian sampai berkarat dan ditumbuhi sarang laba-laba,” kata Badri. Nah, suatu ketika keponakan jauh Badri yang tinggal di Solo mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri di Surabaya. Dia mampir.Namanya sebut saja Ningsih. Anaknya cantik dan bodinya wow banget. Rupanya dia juga rajin fitness di Solo. Ternyata Ningsih diterima. Dia berencana mau indekos dekat-dekat kampus. Ketika hal itu disampaikan kepada Badri, lelaki ini menawari Ningsih tinggal saja di rumahnya. Lebih baik uang kosnya dipakai untuk biaya kuliah. “Selain membantu famili, sekalian saya mencarikan teman Menik di rumah. Mengisi kekosongan, terutama saat saya bekerja di luar kota,” kata Badri. Ningsih setuju. Beberapa hari setelah itu Ningsih langsung boyong dari Solo tanpa menunggu awal masuk kuliah. Menik dan Ningsih klop. Sama-sama cantik, sama-sama seksi, sama-sama suka ramah. Meski belum pernah bertemu dan baru kali itu berkenalan, mereka cepat akrab dan bisa saling mengerti. “Usia mereka terpaut 7 atau 8 tahun. Jadi seperti saudara,” kata Badri. Kalau selama ini Badri selalu khawatir saat meninggalkan Menik keluar kota, sejak itu hatinya tenang. Ningsih selalu menemani Menik ke mana pun pergi. Termasuk di klub fitnessnya. (jos, bersambung)  

Sumber: