Alangkah Bahagia, Syukur IRT di Gresik Bisa Operasi Tumor Pakai Program JKN
Gresik, memorandum.co.id - Menapaki perjalanan satu dekade penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN), semakin banyak dampak positif yang diungkapkan masyarakat. Tidak terkecuali Endang Yuliani (47), perempuan asal Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik yang terus menyerukan rasa syukur atas manfaat Program JKN yang dirasakannya setahun terkahir untuk perawatan kemoterapi. Kemoterapi atau kemo sendiri merupakan pengobatan dengan cara menghentikan pertumbuhan sel kanker yang bersarang di dalam tubuh. “Betapa bersyukur saya, pengobatan kemoterapi yang harus rutin saya jalani ini dijamin oleh JKN. Tanpa ada tambahan biaya, kita hanya memastikan kepsertaan JKN kita aktif dan mengikuti semua prosedur yg ditetapkan. Semua proses berjalan lancar dan mudah,” tegas Endang. Endang menjelaskan awal mula sebelum dirinya harus menjalani kemoterapi, ia mengalami nyeri di bagian payudara. Setelah melakukan pemeriksaan, ditemukan hasil dirinya mengalami tumor payudara ganas. “Karena sudah ganas, makanya dokter segera mengambil tindakan operasi. Pertama saya mengetahui harus operasi, jujur saya merasa takut. Bukan hanya takut akan rasa sakit, tapi juga takut tidak bisa membayar biayanya. Namun, setelah diberikan edukasi oleh petugas medis bahwa pembiayaannya dapat dijamin JKN beban yang saya pikul langsung hilang jadi saya dengan mantap mengikuti semua saran dokter tanpa takut memikirkan biaya,” ungkapnya. Ibu Rumah Tangga ini menyebut kondisi kesehatannya terus berangsur membaik, kendati belum- sembuh 100 persen. Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa pelayanan petugas medis bagi peserta JKN dilakukan secara maksimal dan tidak ada perbedaan yang dirasakannya dibanding peserta non JKN. “Selama saya menjalani pengobatan, tidak pernah sama sekali saya merasa diperlakukan berbeda dengan pasien umum. Untuk obat-obatannya juga semua dosisnya sama, tidak ada yang dikurangi, atau ruang rawatnya juga sama tidak ada yang beda. Sehingga kondisi saya terus membaik, dan saya semakin semangat untuk sembuh dan segera bisa beraktifitas seperti sedia kala,” tutur Endang. Mengingat harus menjalani kemoterapi hingga empat kali dalam sebulan, perempuan paruh baya itu menyebut sangat beruntung telah mendaftarkan dirinya dan keluarganya sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) jauh sebelum dirinya menderita penyakit tumor payudara ganas. Menurut peserta Pekerja Bukan Penerima Upah atau Mandiri ini, iuran JKN yang ia bayarkan tiap bulannya tidak sebanding besarannya dengan manfaat diterimanya. "Sebagai peserta mandiri saya memang membayar iuran tiap bulan. Bagi saya, iurannya sedikit tapi saya dibantu banyak oleh JKN. Di tengah kondisi ekonomi yang kurang, tidak akan berat untuk membayar iuran jika kita rutin sehingga penjaminan pelayanan kesehatan juga tidak ada kendala. Intinya selalu pastikan JKN kita aktif, karena kita tidak pernah bisa meminta sakit datangnya kapan,” katanya. Endang juga mengaku bahwa kenyamanan menjadi peserta JKN bukan hanya ia rasakan di fasilitas kesehatan, melainkan juga pelayanan administrasi yang sudah beralih ke digital. Ia mengapresiasi layanan seperti Aplikasi Mobile JKN yang bisa digunakan untuk perubahan data peserta tanpa harus ke kantor. Sementara itu, sampai dengan 1 Juli 2023 kepesertaan Program JKN di Kabupaten Gresik mencapai 100,70% atau 1.300.563 jiwa dengan rincian 557.985 jiwa peserta segmen Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (PBI APBN), 222.970 jiwa segmen Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (PBI APBD), 347.245 jiwa segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), 153.076 jiwa segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri dan 19.287 jiwa segmen Bukan Pekerja (BP).(and/har)
Sumber: