Penanganan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Lahar Dingin Semeru
Lumajang, memorandum.co.id - Kabupaten Lumajang dalam satu bulan Juni telah terjadi bencana alam banjir lahar dingin, tanah longsor dan jembatan putus, Pemkab Lumajang melaksanakan misi kemanusiaan dan tanggap darurat telah usai. "Alhamdulillah tugas kemanusiaan selama masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari telah kita laksanakan," ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono saat dimintai keterangan disela kegiatannya, Sabtu (22/7/2023). Agus Triyono juga mengungkapkan, bahwa segala upaya penanganan telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lumajang dan seluruh jajaran TNI Polri serta para relawan, termasuk perbaikan sejumlah sarana infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut. Menurutnya, meskipun masih menyisahkan beberapa catatan untuk pembersihan material bajir dan perbaikan infrastruktur, namun kondisi wilayah terdampak bencana sudah jauh lebih baik pasca terjadi bencana. Dalam kesempatan itu, Sekda Lumajang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, baik instansi maupun kepada organisasi masyarakat yang juga berperan penting. "Terima kasih atas segala daya upaya, kerja keras dan solusi yang telah diberikan dalam mempercepat proses penanganan, InsyaAllah kesehatan keberkahan senantiasa Allah curahkan pada kita semua," terangnya. Tercatat ada 7 kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pasrujambe dan Kecamatan Senduro. 26 rumah dan 1 sekolah mengalami kerusakan, 1 masjid dan 2 tempat usaha juga dilaporkan rusak. Ditambah 4 tanggul dan 6 jaringan air bersih juga rusak. Bencana kali ini juga mengakibatkan 9 jembatan putus, 1 tertutup material dan 4 jembatan lainnya mengalami kerusakan. Hampir 400 hektar lahan pertanian terdampak banjir, dan 8 ekor kambing mati terseret banjir. Sementara juga ada 3 orang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.(ags/ziz)
Sumber: