TNI AL dan BKKBN Jatim Sosialisasi Stunting di Sumenep

TNI AL dan BKKBN Jatim Sosialisasi Stunting di Sumenep

Sumenep, memorandum.co.id- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bekerja sama dengan badan koordinasi keluarga berencana nasional (BKKBN) dan, Gubernur Jawa Timur (Jatim) wujudkan keluarga keren bebas stunting di Kabupaten Sumenep. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan terlaksananya program stunting dalam rangka meningkatkan peningkatan dan wawasan tentang keluarga berencana dan gizi buruk atau stunting. Serta dapat terselenggara pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (KB) kepada masyarakat. Untuk mewujudkan semuanya, rangkaian kegiatan dilakukan penyeluhan edukasi gizi dan stunting, penyuluhan KB masak menu sehat. Selain itu juga kegiatan bakti sosial dengan melaksanakan penyerahan paket untuk stunting dan ibu menyusui. Tidak berhenti disitu TNI AL akan mengerahkan unsur kapal bantuan rumah sakit (KRI) Dr Radjiman Wedyodiningrat 992 akan melibatkan 136 tenaga kesehatan yang akan melaksanakan misi kemanusiaan yakni operasi major, bibir sumbing, khitanan, operasi katarak, hingga pengobatan gigi dan mulut. "Kegiatan ini akan digelar di Sumenep dua hari 18 hingga 19. Tidak hanya di daratan saja juga dilaksanakan kepulauan Masalembu." Terang Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Selasa (18/7/23) Sambungnya, dalam pencegahan stunting telah menginstruksikan semua Lantamal untuk menjangkau kepulauan terpencil di seluruh Indonesia, utamanya wilayah yang memiliki banyak pulau seperti Jawa Timur, Maluku, Jayapura, dan lainnya. Alasan pencegahan stunting menjadi prioritas tujuannya membentuk generasi yang lebih baik kedepan. Oleh sebab itu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) bersama pemerintah (BKKBN dan Gubernur) siap terjunkan semua personil menjangkau kepulauan jauh dan terpencil guna pencegahan Stunting, mengingat banyaknya wilayah kepulauan di Indonesia. Sementara Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengaku Pemerintah Jatim telah bergerak melakukan langkah-langkah migatif kepada masyarakat utamanya wilayah kepulauan. Yakni dengan cara memberikan edukasi yang lebih difokuskan kepada pentingnya pola hidup sehat bagi calon pengantin agar keturunannya terhindar dari stunting. "Targetnya program ini adalah memberi sosialisasi program stunting, meningkatkan wawasan keluarga berencana dan gizi buruk."tambahnya Dan juga terselenggaranya pelayanan kesehatan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat, khususnya wilayah terpencil, termasuk kepulauan.(uri/udi/ono)

Sumber: