Polifagia, Kenali Ragam Penyebab Lapar Berlebihan walau Sudah Makan
Surabaya, memorandum.co.id - Polifagia adalah istilah medis untuk menggambarkan kondisi lapar berlebihan atau nafsu makan yang meningkat meski sudah makan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gaya hidup yang buruk hingga kondisi medis tertentu. Rasa lapar sebenarnya respons alami yang menjadi tanda bahwa tubuh memerlukan asupan makanan. Nafsu makan juga dapat meningkat, terutama setelah beraktivitas. Meski begitu, lapar biasanya akan hilang setelah mengonsumsi makanan. Beberapa Penyebab Polifagia 1. Kurang tidur Istirahat yang cukup setiap malam dapat menjaga keseimbangan hormon pengatur rasa lapar, yaitu hormon ghrelin dan leptin. Nah, kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan homon tersebut sehingga seseorang merasa lebih sering lapar. 2. Stres Polifagia juga dapat terjadi saat stres melanda. Ini karena saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang dapat memicu rasa lapar. 3. Pola makan yang buruk Pola makan yang buruk juga dapat menyebabkan polifagia. Sering mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana, seperti makanan cepat saji dan kemasan, bisa membuat seseorang cepat lapar meski sudah makan akibat kurangnya nutrisi penting lain di dalam makanan tersebut. 4. Makan terlalu cepat Makan terlalu cepat sering kali menyebabkan seseorang menjadi makan berlebihan. Ini dapat terjadi karena otak tidak memiliki cukup waktu untuk menerima sinyal kenyang dari tubuh, sehingga seseorang yang makan cepat akan merasa masih lapar dan makan lagi. 5. Sindrom pramenstruasi (PMS) Pada wanita, perubahan kadar hormon selama PMS bisa membuatnya menjadi sering lapar. Hal ini terjadi akibat banyaknya produksi hormon estrogen dan progesteron serta penurunan hormon serotonin yang dapat meningkatkan nafsu makan, terutama makanan manis atau asin. 6. Hiperglikemia Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi terjadi karena gula tidak dapat masuk ke dalam sel akibat kurangnya jumlah atau fungsi hormon insulin. Hal ini menjadikan tubuh tidak dapat mengubah makanan menjadi energi dan kekurangan energi. 7. Hipoglikemia Kebalikan dari hiperglikemia, kadar gula darah rendah atau hipoglikemia juga dapat menjadi penyebab polifagia. Hal ini lebih sering dialami oleh penderita diabetes yang mengonsumsi obat tidak sesuai anjuran pemakaian yang tepat. 8. Hipertiroidisme Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh. Hormon ini berfungsi untuk mengontrol metabolisme, sehingga nafsu makan akan meningkat bila hormon tiroid diproduksi terlalu banyak.
Sumber: