Pedagang Fresh Market Kutisari Keluhkan Jam Operasional

Pedagang Fresh Market Kutisari Keluhkan Jam Operasional

Surabaya, memorandum.co.id - Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno, mengunjungi Fresh Market Kutisari. Kedatangan Anas disambut antusias para pedagang. Mereka menyampaikan berbagai persoalan sejak berjualan di pasar baru, yang belum genap 1 bulan beroperasional tersebut. Fresh Market merupakan tempat relokasi para pedagang pasar Kutisari lama, di Jalan Kutisari Selatan Gang 5. Menurut salah satu Pedagang Mbak Hoy, tempatnya ia berjualan cukup rame serta lokasinya bersih dan bagus. Namun Mbak Hoy bersama para pedagang lainnya mengeluhkan jam operasional pasar yang terlalu pendek waktunya. "Bukanya jam 5 pagi kemudian tutup jam 2 siang. Kita maunya lebih lama. Buka jam 3 pagi tutup jam 5 sore. Soalnya kalau buka jam 3 pagi, kita punya waktu menata barang dagangan. Belum lagi sholat subuh. Tutupnya jam 5 sore soalnya kita masih ada barang dagangan, biasanya kalau menjelang sore banyak pembeli. Sayangkan," ujarnya. Fresh Market Kutisari lokasinya berada di dalam area perumahan. Sehingga jam operasional mengikuti aturan buka tutup portal perumahan tersebut. "Jalan yang ada portalnya itu satu-satunya akses menuju fresh market," terang Mbak Hoy. Selain jam operasional para pedagang juga mengeluhkan soal lapak dagangan yang kurang besar. Meja lapak hanya sepanjang kurang lebih 1,5 meter. "Tidak cukup untuk tempat dagangan sayur atau dagangan buah," ujar pedagang lainnya. Sementara itu, dihadapan para pedagang, Wakil Ketua Komisi B, Anas Karno mengatakan, bahwa keluhan para pedagang ini akan menjadi atensi. "Kita akan komunikasikan dengan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai pengelola pasar tradisional semi moderen ini, terkait keluhan pedagang. Kalau perlu nanti kita akan gelar hearing (Rapat Dengar Pendapat)," kata Anas ketika mengunjungi Fresh Market Kutisari, Rabu (21/6/2023). Tokoh penggerak UMKM tersebut, menyambut baik kehadiran Fresh Market Kutisari. "Fresh Market Kutisari merupakan bentuk pasar tradisional semi modern. Yang tetap mempertahankan kearifan budaya lokal, namun selalu mengikuti perkembangan era moderen," terangnya. Bangunan lapak pedagang di Fresh Market Kutisari tidak lagi serupa dengan pasar tradisional pada umumnya, yang terbuat dari papan dan kayu. Melainkan berupa tembok yang dilapisi keramik. Begitu pula dengan lantai pasar. Dilengkapi sanitasi dan ruang sirkulasi udara yang sesuai dengan kebutuhan. Pasar tersebut menjual sayur segar, ikan segar, daging dan kebutuhan dapur sehari-hari. Terdapat pula area pedagang kuliner. "Kondisi ini membuat pasar tidak lagi kumuh dan becek. Pasar tradisional semi moderen memang harus selalu, bersih, kering, tertata rapi, dengan suasana yang segar dan sehat," imbuhnya. Anas mendorong, supaya seluruh pasar tradisional di Surabaya bertransformasi menjadi pasar tradisional semi moderen. Seiring dengan program revitalisasi pasar yang dilakukan PD Pasar Surya. (rid/ziz)

Sumber: