Keutamaan Bulan Zulhijjah, Amalan ini Paling Dicintai Allah

Keutamaan Bulan Zulhijjah, Amalan ini Paling Dicintai Allah

Surabaya, Memorandum.co.id - Bulan Zulhijjah adalah salah satu bulan suci yang dimuliakan. Derajat kemuliaannya sama dengan bulan Ramadhan. "Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089) Berikut ini amalan yang bisa di amalkan dalam bulan Zulhijah : 1. Puasa Puasa Zulhijjah bisa dilakukan selama tanggal 1-9 Dzulhijjah. Lalu puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dikerjakan pada tanggal 8 Zulhijjah. Sedangkan Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijjah. “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas,” (HR. Muslim). 2. Berkurban Kurban bisa dilakukan pada tanggal 10 Zulhijjah dan hari Tasyriq. Amalan ini disunnahkan sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim AS. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ "Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS. al-Kautsar [108]: 02). 3. Haji Rukun yang paling menentukan dalam ibadah haji yakni wukuf di Arafah, dilakukan mulai pada hari kesembilan bulan Zulhijjah setelah matahari tergelincir hingga terbitnya fajar pada hari kesepuluh. "Umrah ke umrah adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan, haji mabrur tidak ada balasan baginya, kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim). 4. Membaca Doa Akhir Tahun Hikmah dan keutamaan bagi seseorang yang telah membaca doa akhir tahun maka berkatalah setan: Kesusahanlah bagiku dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam (manusia) pada setahun ini. Maka dibinasakan mereka dengan satu waktu saja, dengan membaca do’a di atas maka dosa-dosanya di ampuni oleh Allah Ta’ala dalam setahun ini. 5. Berzikir Keutamaan zikir dalam 10 hari pertama bulan Zulhijjah juga disebutkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya. وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ، وَالْأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِفِي أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَتِرَانِ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا. وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلى خَلْفَ النَّافِلَةِ. Artinya: "Ibnu Abbas berkata, 'Berdzikirlah kalian kepada Allah dihari-hari yang ditentukan, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan juga pada hari-hari Tasyriq.' Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah." Bahkan berzikir setelah shalat Subuh berjamaah hingga terbit matahari, pahalanya setara dengan haji dan umrah. "Barang siapa shalat Shubuh berjamaah kemudian duduk berdzikir hingga terbit matahari, setelah itu ia shalat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah." Rawi berkata: Rasulullah berkata, "Sempurna...sempurna...sempurna." (HR. Tirmidzi). (*/Rdh)

Sumber: