Dorong Bidang Kesehatan Daker Mekkah, Penguatan Dilakukan Pada Jenjang yang Ada di Kloter

Dorong Bidang Kesehatan Daker Mekkah, Penguatan Dilakukan Pada Jenjang yang Ada di Kloter

Jakarta, Memorandum.co.id - Evaluasi tingginya kunjungan di KKHI Makkah, mendorong Bidang Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah perlu melakukan penguatan pada jenjang pelayanan kesehatan yang ada di kloter. Koordinator Emergency Medical Team (EMT) dr. Agus Sultoni menyampaikan mengenai pelayanan kesehatan haji berjenjang. Pelayanan berjenjang diberikan berdasarkan pemilahan kasus yang terjadi. “Jika hijau cukup dengan dokter kloter. Jika hasil triase kuning maka rujuk ke pos kesehatan sektor dahulu. Kemudian akan diputuskan oleh dokter sektor /EMT apakah memang kuning atau mengarah merah. Kasus triase kuning bisa dirujuk ke KKHI. Jika merah maka harus segera ke RSAS tidak bisa ke KKHI.”jelas dr. Agus Ia menyampaikan bahwa peran Tenaga Kesehatan Haji (TKH) sebagai layanan kesehatan pertama bagi jemaah haji sangat penting. TKH dituntut untuk melakukan visitasi setiap hari jemaah haji risti, melakukan edukasi kepada seluruh jemaah, melakukan triase kasus dengan seksama, dan memaksimalkan pelayanan dengan sumber daya yang ada. Dalam pertemuan ini, TKH diberikan penguatan mengenai penanganan kegawatdaruratan yang mengenai tiga penyakit terbanyak yaitu penyakit paru-paru, penyakit dalam yang kaitannya dengan diabetes melitus dan penyakit jantung. Sementara itu Kasie Kesehatan Daker Makkah Andi Ardjuna Sakti mengingatkan juga pentingnya kolaborasi antar level pelayanan kesehatan. Selain itu juga penting sekali bersinergi dengan rekan PPIH dari Kementerian Agama supaya pelayanan kesehatan kepada jemaah haji dapat terlaksana dengan baik. Harapannya dengan maksimalnya pelayanan kesehatan di tingkat pertama maka angka kesakitan dan kematian jemaah haji di Arab Saudi dapat turun. “Rekan TKH harus memberikan pelayanan yang sigap dan tanggap untuk pelayanan kesehatan jemaah. Tentunya tim EMT juga harus siap untuk bekerjasama, berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan. Tak lupa kita juga harus bersinergi dengan rekan dari Kementerian Agama agar pelayanan kesehatan bisa terlaksana dengan baik.” Ingat dr. Ardjuna. Mengingat tingginya keterjadian penyakit ispa pada jemaah haji, maka dr. Arjuna berpesan agar TKH terus memberikan edukasi kepada jemaah haji untuk sering minum dan jangan menunda haus. “ jangan lelah mengedukasi jemaah haji terutama mengenai anjuran untuk sering minum dan jangan menunggu haus. Pencegahan ispa di cuaca yang panas dan kering ini adalah dengan sering minum walaupun belum merasa haus.” Pungkas dr. Ardjuna. (*/Rdh)

Sumber: