Wali Kota Sutiaji Tertarik Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

Wali Kota Sutiaji Tertarik Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

Nanning, Memorandum.co.id - Pengolahan sampah yang sistematis di Negeri Tirai Bambu semakin menarik Wali Kota Malang Sutiaji. Sebelumnya, saat di Kota Beijing mengunjungu tempat pengolahan sampah dengan alih teknologi terbarukan. Kini, Wali Kota mendatangi kantor dan perusahaan pusat pengolahan sampah di Kota Nanning, Guangxi, Selasa (13/6). Keterangan pers Bagian Humas Setda Kota Malang menyebutkan dalam kunjungannya ini Wali Kota Sutiaji disodori teknologi pengolahan limbah sampah plastik menjadi bahan bakar sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. “Sampah plastik telah menjadi polusi secara global. Butuh ratusan tahun untuk terurai sehingga perlu solusi untuk mengatasinya. Dan kali ini saya menengok pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar, luar biasa,” komentar Wali Kota Sutiaji saat dihubungi melalui sambungan via telepon. Sampah plastik ini diolah menjadi beberapa jenis bahan bakar. Diantaranya, menjadi bahan bakar minyak, bahan bakar gas untuk tenaga pembangkit listrik maupun karbon hitam yang dapat dimanfaatkan untuk pembakaran. Tempat ini dilengkapi dengan teknologi paling modern dan dapat memroses 60 ton sampah plastik dalam sehari. “Bahan plastik di sini banyak berasal dari sampah rumah tangga, seperti kantong plastik, tas belanja, kemasan bahan plastik. Kemudian diolah sedemikian rupa dengan berbagai teknologi sehingga menjadi tiga jenis bahan bakar. Sampah tadi berubah menjadi berkah dan nilai manfaatnya berkali-kali lipat. Tentu sebuah inovasi yang solutif, dan harus kita cermati untuk diterapkan di Kota Malang,” kata Wali Kota Sutiaji. Harapannya, Kota Malang dapat lebih memanfaatkan sampah plastik agar dapat bernilai guna. Dengan plastik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar maka tidak menutup kemungkinan dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam kegiatan keseharian di rumah tangga. Dikatakan, mendatang apabila teknologi ini diadopsi di Kota Malang, diharapkan peran serta masyarakat maupun Pemkot Malang dapat meningkatkan manajemen pemilahan sampah. “Harus dibarengi dengan komitmen dari hulu sampai hilir. Manajemennya harus sistematis. Karena dengan terpilahnya sampah secara sistematis di hulu, maka di hilir akan memudahkan proses pengelolaan sampah sesuai bahannya sehingga output yang dihasilkan juga maksimal,” urai Wali Kota Sutiaji. Sedini mungkin, Wali Kota mengajak masyarakat untuk lebih bijak menggunakan barang berbahan plastik. “Yang masih sangat melekat dengan kebiasaan kita adalah konsumsi tas kresek. Pertimbangkan keberlanjutan plastik-plastik tersebut jika sudah menjadi sampah. Apakah bisa kembali terolah atau tidak. Teknologi yang kita pelajari di sini menjadi sebuah solusi mengatasi masalah plastik. Namun alangkah baiknya apabila kita bijak dalam menggunakan bahan plastik,” harap Wali Kota Sutiaji. (hms/ari/gus)

Sumber: