Kerjasama dengan Jepang, Pelayanan Kanker di Indonesia dengan Teknologi Terapi Proton

Kerjasama dengan Jepang, Pelayanan Kanker di Indonesia dengan Teknologi Terapi Proton

Jakarta, Memorandum.co.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengembangkan pelayanan kanker di Indonesia dengan teknologi terapi proton. Pengembangan layanan kanker di bidang Onkologi Radiasi tersebut dilakukan dengan menggandeng Medipolis Medical Research Institute – Medipolis Proton Therapy and Research Center, Japan. Karakteristik dari terapi proton adalah terciptanya Bragg Peak, yang dapat menimbulkan kerusakan yang terkonsentrasi pada sel kanker dan mampu mengurangi dosis pada jaringan sehat sekitarnya. Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan pengembangan pelayanan kanker dengan sinar proton akan dilakukan di RS Kanker Dharmais, Jakarta. “MoU ini bertujuan untuk memberikan struktur umum dan dasar untuk membangun dan mempromosikan penerapan terapi proton untuk penelitian, pengobatan, dan layanan kanker di RS Kanker Dharmais,” ujar Prof Dante, Jum'at (9/6/23) Terapi proton memanfaatkan energi partikel, berbeda dengan yang digunakan dalam terapi radiasi atau radioterapi konvensional seperti sinar-x dan sinar gamma. Terapi proton memanfaatkan akselerator dengan sinkronisasi yang mempercepat partikel hingga mendekati kecepatan cahaya dan dapat digunakan untuk membunuh sel kanker. International Medical Director Medipolis Proton Therapy and Research Center Kotaro Tanaka mengatakan sinar proton memiliki kemampuan untuk fokus dan membunuh lesi kanker dengan dampak minimal pada jaringan di sekitarnya. “Dengan demikian terapi proton ini dapat meminimalkan efek buruk pada jaringan lain yang sehat,” ucapnya. (*/Rdh)

Sumber: