Masa Depan Pertanian Indonesia, Petrokimia Gresik Gagas Program Smart Precision Farming
Gresik, memorandum.co.id - Berbagai inovasi menyongsong masa depan pertanian Indonesia terus ditelurkan Petrokimia Gresik. Terbaru, perusahaan solusi agroindustri itu menggagas progam Smart Precision Farming. Program ini bakal mengembangkan teknologi pertanian baru, yakni pupuk dengan teknologi nano dan pemanfaatan drone untuk pemupukan serta pemantauan tanaman. Smart Precision Farming pun mendapat apresiasi tinggi dari Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Apresiasi itu disampaikan saat Syahrul meninjau kesiapan program itu, kemarin. Menurutnya, pertanian adalah sumber daya yang saat ini paling siap untuk mendukung negara semakin kokoh, kuat dan sejahtera. Di sisi lain, pertanian berdampak positif terhadap perekonomian dan sektor lainnya. Sebagai penyokong sektor pertanian, peranan Petrokimia dinilai sangat urgent. "Kalau begitu Petrokimia Gresik menjadi sangat penting bagi republik ini. Petrokimia Gresik menjadi kekuatan yang utama. Tapi kita tidak bisa bertani seperti kemarin, tertinggal banget. Ongkosnya bisa mahal, hasilnya sederhana," ujar Syahrul Yasin Limpo. Oleh karenanya, Mentan SYL mengapresiasi program Smart Precision Farming yang digagas Petrokimia Gresik untuk pertanian Indonesia semakin baik. "Petrokimia tidak boleh kalah dengan yang lain. Kalau secara nasional iya (maju, Red), tapi kita juga harus lihat bagaimana majunya Thailand, bagaimana majunya India. Beruntung kita hari ini melihat Smart Precision Farming," tegasnya. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, program Smart Precision Farming nantinya akan dijalankan dengan mengembangkan teknologi baru pada pertanian Indonesia. Seperti penggunaan produk pupuk berteknologi nano, pemanfaatan drone untuk pemupukan maupun pemantauan pertumbuhan tanaman. "Pupuk Petrokimia Gresik berteknologi nano ini nanti akan menjadi yang pertama diproduksi oleh produsen pupuk Indonesia. Pupuk ini akan kami luncurkan di hari ulang tahun ke-51 Petrokimia Gresik dan memiliki sejumlah kelebihan. Di antaranya pengaplikasian yang jauh lebih efektif dan efisien. Sedangkan Smart Precision Farming akan terus kami kembangkan dan persiapkan dengan baik agar dapat segera terimplementasi," terangnya. Pupuk dengan teknologi nano ini nantinya akan diaplikasikan ke lahan pertanian dengan menggunakan drone yang beberapa waktu lalu telah diuji coba oleh Petrokimia Gresik. Pemanfaatan drone untuk pemupukan akan menghemat biaya produksi bagi petani. Di mana salah satu item cost yang mahal dalam budidaya pertanian adalah tenaga kerja. Sedangkan drone cukup dioperasikan oleh satu orang, dan bisa menjangkau hingga 20 hektare lahan setiap harinya. Drone ini telah dilengkapi dengan alat pendeteksi kondisi tanaman. Jika ada tanaman yang kekurangan pupuk maka akan melakukan penambahan dosis pupuk sesuai kebutuhan. Sebaliknya, jika tanaman sudah subur maka dosis pupuknya juga akan dikurangi, sehingga pemupukannya lebih presisi. Selian itu, drone ini juga bisa meng-capture geospasial sehingga bisa melihat kondisi tanaman yang dibudidaya, apakah tumbuh subur atau sebaliknya. Hasil capture ini dapat dikoneksikan dengan satelit, sehingga scale up-nya bisa dimanfaatkan untuk pertanian Indonesia, dimana hasil capture ini memberikan data luas tanam yang ada di negara ini. Petrokimia Gresik saat ini memiliki dua drone, dan akan ada penambahan sampai 100 unit drone. Harapannya nanti di setiap area ada skuadron drone yang kerjanya melengkapi Mobil Uji Tanah (MUT) Petrokimia Gresik dan keliling ke seluruh Indonesia. "Ini merupakan inovasi dari Insan Petrokimia Gresik untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan pertanian di Indonesia di masa mendatang," tandasnya.(and/har/udi)
Sumber: