Musim Kemarau, Dinas Pertanian Jombang Ingatkan Serangan Wereng
Jombang, memorandum.co.id - Musim tanam kemarau 1 terjadi potensi kenaikan serangan hama wereng batang coklat (WBC). Dalam rangka mengantisipasi peningkatan serangan WBC, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang bergerak cepat melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. “Kondisi cuaca saat ini sangat mendukung perkembangan hama WBC, “ kata Moch. Ronny, Kepala Dinas Pertanian (Kadispertan) Kabupaten Jombang, Selasa,(30/5). Ia pun mengakui, dispertan juga telah menyampaikan kepada seluruh camat yang ada di Kabupaten Jombang. Untuk secepatnya berkoordinasi dengan seluruh kepala desa di wilayah masing-masing agar meningkatkan waspada WBC. Termasuk pula berkoordinasi dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT). Sebagaimana diketahui Bupati Jombang memiliki program Jombang Berkadang,anggaran tersebut dialokasikan langsung ke desa. Salah satunya untuk gerdal (gerakan pengendalian) OPT. "Kalau tahun-tahun sebelumnya itu khusus untuk pengendalian OPT tikus. Tahun ini dengan melihat situasi di lapangan anggaran Berkadang untuk gerdal OPT sudah disesuaikan juknisnya bisa untuk mengendalikan OPT secara umum termasuk WBC,“ jelasnya. Masih berkaitan dengan upaya pengendalian, Dispertan juga langsung turun ke lapangan. Baik itu ke kecamatan maupun ke desa, hingga lahan persawahan yang terkena serangan OPT untuk dilakukan gerakan pengendalian (gerdal). Sejumlah wilayah yang sudah dikunjugi langsung diantaranya Kecamatan Peterongan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Megaluh, dan Kecamatan Tembelang. "Hari Senin (29/5) kemarin, kami juga telah melakukan kunjungan langsung ke sejumlah wilayah terdampak hama. Diantaranya Kecamatan Peterongan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Megaluh, dan Kecamatan Tembelang," lanjut Kadispertan. Usai kunjungan lapangan, dispertan langsung melakukan koordinasi dengan desa untuk secepatnya melakukan gerdal. Untuk alokasi anggaran yang digunakan, yakni dana Jombang berkarakter dan berdaya saing (Berkadang). "Termasuk di Kecamatan Tembelang, saat itu tim kami langsung diterima oleh Camat dan dipertemukan dengan desa-desa yang ada di wilayahnya. Hasilnya, semua pihak sepakat untuk segera melakukan gerdal WBC baik menggunakan dana berkadang maupun swadaya atau menggunakan bahan stimulan dari Dinas Pertanian," terangnya. Selain pengendalian pestisida, Kadispertan juga menekankan untuk melakukan gerakan preventif memakai pestisida nabati dan agen hayati untuk tanaman-tanaman yang masih belum terserang. “Para petani dan PPL yang sudah kita latih untuk bisa memproduksi pestisida nabati maupun agen hayati seperti beuveria bassiana maupun metarizium supaya mengaplikasikan itu untuk antispasi serangan WBC," ujar dia. Selain itu dalam situasi seperti ini manajemen pemakaian air juga harus dilakukan. "Penerapan pengairan intermitten, atau berselang antara pengairan dan pengeringan harus dilakukan sehingga kelembaban disekitar tanaman tidak terlalu tinggi,“ bebernya. Saifudin, koordinator Wilayah PPL Kecamatan Peterongan mengucapkan terima kasih atas support dari Kepala Dinas langsung turun ke lapangan menjelaskan kepada camat dan kepala desa untuk percepatan pengendalian hama wereng batang coklat. “Ini sangat membantu kita yang di lapangan,“ tuturnya. Dengan adanya teknologi drone pengendalian OPT memang bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien. “Dengan bantuan drone pengendalian WBC bisa dilakukan dengan lebih cepat,“ sebutnya. Keberdaaan wereng batang coklat di sekitar tanaman padi memang tidak bisa dihindarkan, tapi dengan manajemen budidaya yang baik diharapakkan keberadaan wereng tidak sampai merugikan petani. Tentu saja apabila ada kesimbangan yang baik antara wereng, musuh alami dan budidaya tanaman yang lebih sehat. Karena itu, Kadispertan menegaskan untuk semua petugas lebih intens dalam melakukan pengamatan dan segera melakukan langkah pengendalian apabila diperlukan. "Upaya serius yang kami lakukan merupakan bagian dari mempertahankan ketersediaan pangan di Kabupaten Jombang. Salah satu kunci sukses budidaya tamanan pangan tadi, yakni respon cepat ketika ada serangan hama," pungkas Rony. (wan/udi)
Sumber: