Adab Berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi

Adab Berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi

Surabaya, Memorandum.co.id - Makam Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tempat istimewa di tanah suci yang terletak di area Masjid Nabawi. Berikut Adalah Adab Berziarah ke Makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi 1. Memasuki masjid dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sembari mengucapkan, أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلّمْ اللَّهُمَّ افْتَحْ لي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ “Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad. Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu Rahmat-Mu.” (HR Bukhari dan Muslim) 2. Melakukan dua rakaat shalat tahiyatul masjid sebelum duduk 3. Tidak menghadap makam Rasulullah ketika sholat dan berdoa 4. Menuju makam Rasulullah untuk mengucapkan salam kepada beliau. Tidak layak bagi seseorang untuk meletakkan kedua tangan di dada, mengangguk-anggukkan kepala, atau melakukan apa pun yang hanya pantas dilakukan kepada Allah SWT semata. Tidak boleh pula meminta pertolongan kepada Rasulullah SAW. Ucapan salam kepada Rasulullah itu sama saja dengan ucapan salam kepada para penghuni kuburan Baqi', Ada beberapa hadits yang menjelaskan redaksi ucapan salam kepada para penghuni kubur. Di antara ucapan-ucapan salam itu adalah. السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ “Semoga keselamatan dicurahkan oleh Allah kepada kaum mukminin dan kaum muslimin penghuni kuburan ini. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, yang mendahului atau yang menyusul. Dan kami, jika Allah menghendaki, pasti akan menyusul kalian." (HR Muslim, Ahmad, Abdur-Razzaq, dan Baihaqi) Setelah mengucapkan salam kepada Rasulullah, lalu mengucapkan salam kepada Abu Bakar dan Umar bin Khattab, dua sahabat Nabi yang dikuburkan di sebelah makam Rasulullah SAW. 5. Tidak menyaringkan suara di dalam Masjid Nabawi atau ketika berziarah ke makam Rasulullah. Suara kita hendaknya dilirihkan karena etika berhadapan dengan Rasulullah setelah beliau meninggal dunia, tidak berbeda dengan etika menghadap beliau ketika masih hidup. 6. Berupaya mendirikan sholat di shaf pertama untuk memperoleh pahala yang besar. 7. Hasrat untuk melaksanakan sholat di Raudhah tidak boleh membuat kita menghindar dari shaf pertama itu. Sholat di Raudhah tidak memiliki keutamaan tertentu yang membedakannya dari sholat di bagian Masjid Nabawi lainnya. 8. Ketika hendak keluar dari Masjid Nabawi, tidak dianjurkan berjalan mundur. Kita hanya dianjurkan mendahulukan kaki kiri sambil membaca. أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ “Ya Allah curahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu.(*/Rdh)

Sumber: