Perpusnas Gelar Bimtek SPP-TIK, Target Tingkatkan Indeks Kegemaran Membaca dan Indeks Literasi Masyarakat

Perpusnas Gelar Bimtek SPP-TIK, Target Tingkatkan Indeks Kegemaran Membaca dan Indeks Literasi Masyarakat

Surabaya, memorandum.co.id - Peningkatan indeks kegemaran membaca dan indeks literasi masyarakat menjadi target yang dicanangkan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) hingga tahun 2024 mendatang. "Budaya baca kita memang baru pada tingkat sedang," ujar Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI Dra. Sri Sumekar, M.Si di sela acara Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP-TIK) yang digelar Perpusnas di Vasa Hotel Surabaya dari tanggal 22 – 26 Mei 2023. Dari hasil kajian kegemaran membaca masyarakat Indonesia tahun 2020 yang dilakukan Perpusnas menunjukkan bahwa Nilai Tingkat Kegemaran Membaca pada skor 54,17 dengan katagori sedang. Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu tahun 2016 dengan nilai 26,5 (rendah), 2017 dengan nilai 36,48 (rendah), 2018 dengan nilai 52,92 (sedang), dan 2019 dengan nilai 53,84 (sedang). Pada tahun yang sama, Perpusnas juga melaksanakan kajian indeks pembangunan literasi masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai pembangunan literasi masyarakat sebesar 12,93 poin. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 2,81 poin jika dibandingkan nilai pada tahun 2018 sebesar 10,12 point. "Bimtek SPP-TIK ini merupakan upaya Capacity Building dengan memberikan penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi bagi para pengelola perpustakaan dalam meningkatkan layanan perpustakaan, sehingga menghasilkan produk bernilai tambah dan daya saing serta memberikan keunggulan kompetitif bagi masyarakat," ujar Sri Sumekar. Bimtek SPP-TIK ini diikuti pengelola perpustakaan yang menjadi penerima Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Program TPBIS merupakan unsur pendukung prioritas pemerataan layanan pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, perpustakaan memiliki peran strategis dan garda terdepan untuk mendukung kegiatan prioritas penguatan literasi untuk kesejahteraan melalui kebijakan transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial, yang berujung pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat melalui perpustakaan. Perpustakaan yang telah melaksanakan TPBIS dengan stimulan yang bersumber dari APBN melalui Perpusnas RI hingga tahun 2022 yaitu sejumlah 33 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan. Sampai dengan Februari 2023, TPBIS telah direplikasi di 1.205 desa/kelurahan di 26 provinsi dengan sumber anggaran APBD dan/atau sumber lain. Tahun ini, 450 perpustakaan desa/kelurahan menjadi mitra baru TPBIS, beberapa mitra baru yang menjadi harapan baru juga bagi literasi Indonesia adalah Bapak/Ibu yang hadir dalam Bimtek ini. (gus)

Sumber: