Dorong Kemandirian Daerah, Pemkot Malang dan Pemkab Tabanan Jalin Kerja Sama

Dorong Kemandirian Daerah, Pemkot Malang dan Pemkab Tabanan Jalin Kerja Sama

Tabanan, memorandum.co.id - Pemkot Malang menjalin kerja sama dengan Pemkab Tabanan dalam pengembangan potensi daerah dan pelayanan publik. Wali Kota Malang H Sutiaji dan Bupati Tabanan  I Komang Gede Sanjaya hadir bersama dalam rangkaian kegiatan penandatanganan MoU, di Kantor Bupati Tabanan, Provinsi Bali, Jumat (19/5/2023). Langkah ini sejalan dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo pada propinsi dan kabupaten/ kota se Indonesia untuk terus meningkatkan akselerasi dalam mewujudkan kemandirian daerah. Kerja sama Pemkot Malang dan Pemkab Tabanan ini terkait dengan perusahaan umum daerah yaitu Perumda Tugu Aneka Usaha Kota Malang serta Perumda Dharma Santhika Kabupaten Tabanan. Nantinya, kedua perumda yang memiliki core bussines sama ini akan saling bersinergi dalam memenuhi kebutuhan masing-masing daerah. Terkait MoU, Wali Kota Sutiaji menyampaikan akan menitikberatkan pada komitmen daerah untuk berakselerasi mewujudkan kemandirian daerah. “Di era otonomi daerah seperti sekarang, paradigma utama adalah menjaga kestabilan harga, ketersediaan, keseimbangan permintaan dan penawaran serta terjaganya tingkat inflasi. Dengan kata lain kestabilan perekonomian dan ketahanan pangan memberikan ruang bagi daerah untuk terus mengembangkan potensi yang dimiliki,” jelasnya. Sutiaji mengatakan yang dilakukan ini merupakan bentuk komitmen yang perlu diapresiasi sebagai upaya daerah menciptakan kemandirian. Serta menciptakan hubungan yang terbuka dengan pemerintah daerah lain. Khususnya, melalui perumda yang dimiliki sehingga memberikan benefit dalam balutan simbiosis mutualisme. “Pertama tentu apresiasi yang patut diberikan kepada kita semua. Jalinan kerja sama ini adalah bentuk komitmen dan upaya nyata bahwa di era otonomi daerah. Apalagi Tabanan ini memiliki potensi yang luar biasa. Maka, sudah tentu daerah memiliki kewajiban yang sama, tuntutan yang sama untuk bisa mandiri,” terangnya. Ini menurutnya bentuk akselerasi yang tentu wajib menjadi paradigma bahwa perekonomian stabil yang diciptakan melalui ketahanan pangan, kestabilan harga, ketersediaan, keseimbangan permintaan dan penawaran. Serta terkontrolnya tingkat inflasi akan memberikan ruang gerak yang luas bagi daerah untuk terus berkembang. Kerja sama ini adalah bentuk keterbukaan, khususnya antara Pemkot Malang dengan Pemkab Tabanan. Nanti tentu masyarakat yang akan menerima manfaatnya. Di sinilah sekali lagi peran negara hadir, seperti yang sering saya sampaikan, memberikan kemudahan, benefit bagi masyarakat. "Intinya menciptakan simbiosis mutualisme baik bagi pemerintah daerahnya, bagi stakeholdernya, bagi pelaku usahanya, serta bagi masyarakatnya,” urai Sutiaji. Dikatakan, permasalahan tidak hanya datang dari hulu, tetapi juga dari hilir. Dicontohkan, kebutuhan Kota Malang terhadap kedelai per hari sebesar 2-4 ton yang sebagian besar didapatkan dari hasil impor. “Dan Kota Malang sangat kekurangan lahan sehingga hal seperti ini yang perlu dikerjasamakan melalui sharing product atau sharing knowledge. Ini yang menajdi poin Kerjasama ini,” jelasnya. Kersajama ini diharapkan memberikan nilai manfaat bagi kedua pihak dengan saling mebuatkan kebutuhan masing-masing daerah. “Sebaliknya, yang menjadi kekurangan di wilayah Tabanan, misalnya terkait lahan, kita kuatkan. Produksinya kita kuatkan, produsennya kita kuatkan, maka harus ada teknologi, teknologi tanam, pengolahan dan yang penting pascapanen. Kelebihan Kota Malang dengan kolaborasi hexahelixnya, apalagi kita punya banyak perguruan tinggi, tentu kita punya cool storage, kita punya teknologi, sharing knowledge ini yang kita tekankan,” tandasnya. Wali Kota Malang menyebutkan untuk sementara kerjasama ini ada 2 poin, yaitu berkaitan dengan kedelai dan ayam. Mendatang, tentunya kerjasama dengan Pemkab Tabanan akan dikembangkan sesuai kebutuhan. “Kerja sama ini meliputi 2 poin, yang pertama kedelai, nanti kita akan suplai teknologinya dan varitasnya, kita sudah punya varitas Anjasmoro yang sudah diuji, prediksinya nanti hasil kedelai di Tabanan bisa lebih dari 2 ton,” katanya. Ditambahkan, kerjasama kedua terkait pemenuhan kebutuhan ayam. “Yang kedua ayam, karena daging ayam ini juga menjadi salah satu pemicu inflasi, apalagi Pemkab Tabanan juga sudah bekerjasama dengan PHRI Tabanan. Sementara itu, tetapi tidak menutup kemungkinan kerjasama lain yang goal-nya menciptakan kemandirian dan stabilitas harga,” ujar Sutiaji. Dalam kesempatan sama, Perumda Tugu Tunas mengirimkan sekitar 1,7 ton daging ayam ke Perumda Dharma Santhika Tabanan, sekaligus sebagai awal dimulainya kerja sama antar 2 perumda ini. Kegiatan penandatanganan MoU bersama Pemkab Tabanan ini menjadi rangkaian kunjungan Wali Kota Sutiaji di Tabanan. Sebelumnya, Rabu (17/5) Wali Kota Sutiaji menghadiri undangan Bank Indonesia dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), di Gedung Kesenian I Ketut Maria Kabupaten Tabanan. Kota Malang diundang karena dianggap mampu menekan laju inflasi. (*/ari)

Sumber: