Kolaborasi Tangani Stunting, Lamongan Launching Orang Tua Asuh
Lamongan, memorandum.co.id - Masih menjadi rangkaian Peringatan Hari Bakti IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Ke-115 dan Hari Jadi Lamongan Ke-454 Tahun, pada Sabtu (20/5) bertempat di Pendopo Lokatantra dilaksanakan Seminar Kesehatan untuk Awam dengan tema 'Bersama IDI Mewujudkan Generasi Sehat, Cerdas, dan Bebas Stunting di Kabupaten Lamongan'. Hadir untuk membuka pelaksanaan seminar sekaligus mewakili Ketua TP PKK Lamongan Anis Kartika Yes sebagai Keynote Speaker, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan bahwa saat ini yang menjadi fokus pembangunan kesehatan dan pembangunan sumberdaya manusia di Lamongan adalah penanganan stunting. Bentuk keterlibatan IDI melalui kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan stunting seperti saat ini, menurut Pak Yes adalah bentuk kepedulian yang besar dalam upaya mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas untuk Indonesia emas kedepannya. "Kita terus melakukan kolaborasi dengan semua pihak dalam rangka penanganan stunting. Pemerintah Daerah sendiri dimulai minggu depan kita akan terus fokus pada penanganan stunting ini, kami akan mengabsen di setiap kecamatan dengan berbagai form yg kita buat, menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penanganan stunting," ungkap Pak Yes. Beliau juga mengungkapkan terima kasih kepada para narasumber, yang telah berbagi ilmu pengetahuan dalam rangka untuk penuntasan masalah stunting, juga kepada IDI dan TP PKK Lamongan terkait launching orang tua asuh untuk bayi-bayi stunting guna Lamongan bebas stunting. "Tentu ini juga sebagai bentuk tanggung jawab kita bersama untuk menangani stunting di Kabupaten Lamongan. Mudah-mudahan seminar ini akan bermanfaat sebesar-besarnya bagi generasi di Kabupaten Lamongan," imbuh Pak Yes. Sama halnya dengan keinginan Pemkab Lamongan untuk fokus penanganan stunting, IDI juga menfokuskan kegiatan LMW (Lamongan Medical Week) pada kolaborasi penanganan stunting. Diungkapkan Ketua IDI Lamongan Budi Himawan selain beberapa rangkaian bakti sosial kesehatan juga dilaksanakan beberapa upaya terkait penanganan stunting seperti seminar kesehatan awam, hingga penanaman 1 dokter 1 pohon dengan tujuan setelah dirawat dan berbuah, buah tersebut akan dimanfaatkan untuk diberikan pada ibu hamil dan bayi stunting. Terkait orang tua asuh, dr. Budi mengatakan bahwa saat ini terdapat 3 dokter yang akan dilaunching sebagai orang tua asuh, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan harapan 400 dokter yang tergabung dalam IDI akan bersedia untuk menjadi orang tua asuh dalam penanganan bayi stunting. "Kemarin kami berdiskusi dengan Ibu Anis terkait Launching Orang Tua Asuh dari Ikatan Dokter Indonesia. Kami akan menghimpun beberapa sejawat yang berkenan menjadi orang tua asuh bagi balita stunting, nanti kita akan launching 3 dokter yang bersedia untuk kemudian nanti kita akan follow up (tindaklanjuti). Semoga dari 400 dokter semuanya bersedia untuk menjadi orang tua asuh, kita harapkan akan seperti itu," ungkap dr. Budi. Launching Orang Tua Asuh ini ditandai dengan penyerahan dana konsumsi untuk anak stunting yang diserahkan kepada perwakilan Kader Puskesmas dari Kembangbahu, Mantup, dan Glagah. Adapun 3 dokter yang diresmikan sebagai Orang Tua Asuh adalah dr. Budi Himawan Spesialis Urologi, dr. Dyah Maya Sari Spesialis Penyakit Dalam dan dr. Aty Spesialis Anak. Diikuti oleh 250 peserta dari TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) tingkat Kecamatan, dalam kegiatan tersebut diisi materi terkait Pendampingan Keluarga Mengatasi Status Kesehatan dan Pangan Gizi dalam Pencegahan - Penanganan Stunting oleh dr. Gina Noor Djalilah Spesialis Anak, dan materi Tata Laksana Gizi dalam Pencegahan dan Terapi Stunting oleh dr. Dewi Masitha Spesialis Gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya.(*)
Sumber: