Lamongan Tuan Rumah Peringatan HKB Nasional
Lamongan, memorandum.co.id - Kesiapsiagaan bencana yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan terukur dengan tepat akan dapat memperkecil resiko yang ditanggung. Hal ini disampaikan Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) Muhadjir Effendy dalam Puncak Acara HKB (Hari Kesiapsiagaan Bencana) Nasional yang digelar di Kabupaten Lamongan tepatnya Pendopo Kecamatan Karangbinangun, Selasa (16/5). Aspek pokok yang hendak ditekankan oleh Menteri PMK Muhadjir ini, dikatakannya sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo, yakni aspek siap siaga bencana. "Nanti semua infrastruktur yang diperlukan dalam rangka untuk memperkuat siap siaga bencana itu akan kita utamakan, karena itu untuk kebijakan dari Kepala BNPB sekarang tidak setelah bencana baru kemudian dibantu tapi justru jauh-jauh hari sudah ada pemberian bantuan-bantuan. Perkuat dari sisi kesiapsiagaan bencana, termasuk edukasi, penyadaran kepada masyarakat, sehingga jangan sampai semakin parah konsekuensi atau resiko dari bencana yang terjadi. Bagaimana itu bisa seminimal mungkin kerusakan baik dari segi korban manusia maupun material, itu bisa ditekan seminim mungkin itu tujuan dari kita membangun kesiapsiagaan bencana," ungkap Menko PMK Muhadjir Effendy. Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, bahwa HKB yang jatuh setiap tanggal 26 April ini telah diperingati dengan pembunyian kentongan dan pelaksanaan latihan kesiapsiagaan bencana serentak di seluruh Indonesia, namun puncaknya baru diperingati hari ini dengan Kabupaten Lamongan sebagai tuan rumahnya, sekaligus bersamaan dengan Hari Jadi Lamongan ke-454. Ditambahkannya, jika tahun lalu Puncak HKB secara seremonial diperingati di Kaki Gunung Merapi dengan dampak kesiapsiagaan masyarakat meningkat (2022 tidak ada korban letusan Gunung Semeru, lebih baik dari tahun sebelumnya), maka tahun ini dilaksanakan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo (7 kabupaten/kota) dengan pusat acara di Kabupaten Lamongan. "Kali ini kita laksanakan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, ada 7 kabupaten/kota yakni Lamongan, Blora, Sragen, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, dan Gresik yang dilewati. Tentu saja harapannya dengan puncak acaranya di Lamongan yang merupakan salah satu kabupaten yang setiap tahun menghadapi luapan Sungai Bengawan Solo, dan kita juga sepakat di tahun-tahun depan ini juga masih mungkin terjadi. Tetapi dengan kesiapsiagaan yang meningkat mudah-mudahan ketika bencana itu terjadi di masa depan resikonya semakin kecil," harap Letjen TNI Suharyanto. Selain itu mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan bahwa indeks risiko bencana Jawa Timur selama 5 tahun ini terus menurun. "Tahun 2021 poinnya 117,26 poin, turun di tahun 2022 108, 69 atau 8,57 poin. Ini menunjukkan bahwa upaya kami Pemprov Jawa Timur beserta seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat betul-betul memprioritaskan bahwa penanggulangan bencana itu menjadi prioritas yang sangat penting, dan juga menunjukkan bahwa kami terus memperbaiki sistem mekanisme kesiapsiagaan pencegahan bencana," terangnya. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi sebagai tuan rumah menyampaikan terima kasih atas kepercayaan BNPB khususnya, yang telah memilih Lamongan sebagai lokasi penempatan kegiatan HKB Nasional Tahun 2023. Hal ini menurut beliau akan sangat memberikan dorongan, spirit, dan energi besar, serta motivasi untuk kesiapan dalam mengelola dan memanage bencana yang ada di Kabupaten Lamongan. "Untuk membersamai kegiatan tersebut kita juga telah melaksanakan kegiatan simulasi tanggap bencana Mandiri di 4 desa yakni di Desa Kendal Kecamatan Sekaran, Desa Bulutigo Kecamatan Laren, Desa Parengan Kecamatan Maduran, dan Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun, dan juga melibatkan Pasar Desa Blawi, Madrasah Aliyah Bahrul Ulum, juga Rumah Sakit Intan Medika," ungkap Pak Yes. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan 1 pompa mobile untuk Kabupaten Lamongan, hingga bantuan tali asih dan sembako untuk 50 anak yatim. Dihadiri oleh Anggota Komisi VIII Ina Ammania, Konjen (Konsulat Jendera) Australia di Surabaya, BPBD dari berbagai provinsi di Indonesia, Forkopimda Lamongan, juga INGO (Internasional Non-Governmental Organization) dan NGO (Non-Governmental Organization), rangkaian acara Puncak HKB 2023 di Lamongan dimulai dari penanaman pohon bambu; sarasehan masyarakat sungai; simulasi evakuasi mandiri; launching video pembelajaran Destana (desa tangguh bencana), panduan renkon (rencana kontijensi) berbasis anak, juga laporan buku masyarakat sungai bertutur; hingga panggung hiburan rakyat.(yy/gus)
Sumber: