Dinsos Tulungagung Imbau Warga Sedekah Melalui Jalan Benar, Bukan ke Pengemis
Tulungagung, memorandum.co.id - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung terus berupaya mengentaskan sejumlah pemerlu pelayanan kesejahteraan kosial (PPKS) yang ada di wilayahnya. Salah satunya adalah pengemis dan gelandangan yang kerap terjaring razia petugas gabungan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Wahiyd Masrur. Wahiyd mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk mengatasi masalah PPKS di Kabupaten Tulungagung. Koordinasi dilakukan dengan instansi samping maupun instansi vertikal. Seperti Dinas Sosial di tingkat provinsi hingga Kemensos. "Kita terus koordinasi dengan lintas instansi, dari samping sampai vertikal," ujarnya, Jumat (12/05/2023). Wahiyd menjelaskan, salah satu instansi yang terus menerus menjalin kerja sama dengan pihaknya adalah Satpol PP Tulungagung. Terutama dalam penanganan PPKS yang terjaring razia. Menurutnya, tindakan masiv dilakukan pihaknya dalam menangani masalah ini. Mulai dari pembuatan surat pernyataan agar para pengemis tidak mengulangi perbuatannya, hingga mengkoordinasikan agar pengemis yang memungkinkan untuk dientaskan dari kondisi sosialnya supaya mendapatkan pelatihan dari instansi terkait. "Kita lakukan monitoring sampai tingkat desa. Bagaimana mereka ini setelah dikembalikan ke keluarga. Bahkan kalau memungkinkan akan kita usulkan agar mendapatkan pelatihan dan bantuan dari pemerintah," ucapnya. Kemudian untuk pengemis yang pernah terjaring dan mendapatkan pelatihan namun kembali lagi mengemis, pihaknya sudah menyiapkan ancaman pencabutan fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah. Terutama bagi mereka yang membandel, dan tidak mengindahkan aturan serta arahan dari petugas di lapangan. "Sudah ada kita dapat satu pengemis yang seperti itu. Dapat bantuan berupa sepeda motor dan bantuan modal usaha tapi kembali mengemis lagi," jelasnya. Sementara itu bagi masyarakat dan pengguna jalan yang ada di Tulungagung, Wahiyd mengimbau agar tidak menyedekahkan uangnya melalui pengemis dan memilih jalan yang benar. Seperti ke panti asuhan maupun ke tempat ibadah dan badan zakat yang ada. Sehingga tidak menumbuhkan potensi lahirnya pengemis-pengemis di Tulungagung. "Kami imbau masyarakat Tulungagung yang terkenal murah hati ini, agar tidak gampang memberi ke pengemis, dan memilih menyedekahkan ke panti, maupun tempat ibadah," pungkasnya. (fir/mad/udi)
Sumber: