Anggota DPRD Jombang Kunker, Ini Agenda yang Dibahas oleh Empat Komisi

Anggota DPRD Jombang Kunker, Ini Agenda yang Dibahas oleh Empat Komisi

Jombang, memorandum.co.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang melakukan kunjungan kerja (kunker). Empat komisi wakil rakyat tersebut, melakukan kunker ke Yogyakarta, Sleman, Sukoharjo dan Gunung Kidul, Kamis (11/5/2023). Ada beberapa yang dibahas dalam kunker tersebut, yakni membahas terkait dengan pemberhentian kepala daerah dan pengangkatan Pj kepala daerah, aset, pengolahan limbah dan pariwisata. Untuk Komisi A DPRD Jombang, melakukan kunjungan ke DPRD Yogyakarta. Ketua Komisi A, Andik Basuki Rahmat mengatakan, bahwa tahun ini masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Jombang akan berakhir. Setelah itu perlu dilakukan pengisian Pj bupati. "Jadi kami harapkan nanti Pj bisa melanjutkan program bupati dan wakil bupati selama satu tahun menjabat nantinya," katanya. Andik menjelaskan, hal itu terkait dengan infrastruktur yang ada di Kabupaten Jombang. Karena masih belum tertangani dengan baik. "Pj bupati nanti diharapkan bisa membangun infrastruktur di Jombang," jelasnya. Kemudian Komisi B yang melakukan kunker ke DPRD Sukoharjo. Ketua Komisi B, Nardi menerangkan, kunker kali ini membahas khusus pengolahan aset daerah. Karena di Jombang masih belum optimal dalam pengolahan dan pengamanan aset. "Seperti yang kita ketahui, aset ruko Simpang Tiga ini masih belum tuntas permasalahannya," terangnya. Oleh sebab itu Nardi berharap, pengolahan aset di Jombang bisa lebih baik kembali. "Pengolahan aset yang baik tentu bisa meningkatkan PAD di Jombang," harapnya. Selanjutnya, Komisi C yang melakukan kunker ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman. Wakil Ketua Komisi C DPRD Jombang, Miftahul Huda mengungkapkan, kunjungan ke DLH Kabupaten Sleman ini dilakukan untuk mendorong pengoptimalan pengelolaan limbah yang ada di Jombang. "Jadi kami lakukan untuk mendorong adanya optimalisasi pengelolaan limbah. Di sini (Selman, red), semua regulasi dan tahapan sudah tertata dengan baik,” ungkapnya. Menurut Nardi, di Kabupaten Sleman bukan tiba-tiba tertata apik hingga menjadi seperti sekarang ini. Namun harus melalui serangkaian perubahan. Satu yang paling dominan, yakni perubahan peraturan daerah (Perda). “Untuk menjadi Sleman seperti kondisi saat ini dilakukan serangkaian persiapan. Salah satunya dengan melakukan perubahan perda,” ujarnya. Terkahir yakni Komisi D, yang membahas terkait pengoptimalan pariwisata ke Gunungkidul. Ketua Komisi D, Erna Kuswati mengatakan, bahwa kunker ke DPRD Gunungkidul ini sebagai upaya ini dilakukan untuk mewujudkan ikon wisata yang terus digagas di Jombang. “Poin yang ingin kami gali yakni terkait dengan pengoptimalan sektor pariwisata yang nantinya bakal diaplikasikan di Jombang,” katanya. Erna beralasan, melejitnya kunjungan wisata ke Gunungkidul saat ini merupakan hasil dari kerjasama dari semua pemangku tanggung jawab. Mulai dari pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah (OPD), hingga masyarakat. “Peran pemerintah terus mendorong sektor wisata, lalu disambut keinginan dari masyarakat. Hasilnya, di setiap destinasi wisata ada seluruh elemen masyarakat yang terlibat. Kami harap ini bisa di implementasikan di Jombang," pungkasnya. (yus/ziz)

Sumber: