Akhir Nestapa Gadis Kafe yang Pernah Jadi Istri Muda (1)

Akhir Nestapa Gadis Kafe yang Pernah Jadi Istri Muda (1)

Nindya (samaran) bukan perempuan baik. Ia dikenal sebagai gadis panggilan atau gadis online. Siapa pun bisa memakainya dengan tarif Rp 200 ribu sekali main. Nindya adalah gadis belasan tahun yang bersekolah di salah satu SMA di kawasan tengah kota. Dia juga dikenal sebagai pelayan kafe. Tapi kerjanya hanya malam. Di atas pukul 18.00. Salah satu pemakai Nindya adalah seorang eksekutif muda sebut saja Angga. Tidak hanya menjadi pelanggan, Angga bahkan bisa merebut hati Nindya dan mengajaknya menikah. “Sebenarya gadis itu tertarik kepada setidaknya dua orang lelaki. Angga dan seorang lagi bernama Didik (samaran, red),” kata Win, pengacara yang biasa mengurusi kasus perceraian di Pengadilan Agama Surabaya. Didik masih jomblo. Tapi hidupnya belum mapan. Meski mengaku sudah kerja, tapi pekerjaannya belum tetap. Pemasukannya sih besar, tapi tidak jarang dia harus menganggur lama karena tidak ada proyek. “Dia kontraktor muda,” kata Win. Lelaki lain yang menarik hati Nindya adalah pejabat kantor pemerintahan. Posisi yang dipegangnya lumayan basah. “Meski hanya sebagai teman dekat, Nindya banyak menerima hadiah berharga dari lelaki tersebut. Dialah Angga. Salah satu hadiah itu berupa mobil cekli Brio, yang setiap hari dipakai ke kafe maupun ke sekolah. Orang tidak curiga Nindya berbuat aneh-aneh karena orang tuanya tergolong keluarga mampu. “Orang tua Nindya tidak tahu aktivitas gadis itu di luar sekolah karena dia sanggup menyimpannya dengan rapi. Entah bagaimana saya tidak tahu karena setiap ditanya dia menyatakan rahasia,” kata Win. Bahkan sampai lulus SMA, aktivitas menjijikkan yang dijalani Nindya tidak pernah terbongkar. Masih tersimpan rapi hingga dia dinikahi seorang pejabat pemerintahan. “Orang tuanya tidak tahu latar belakang lelaki yang menikahi anaknya,” kata Win. Waktu itu tiba-tiba Nindya mengaku hamil dan minta dinikahkan dengan lelaki yang menghamilinya. Prosesi pernikahan berlangsung sederhana di rumah kakek Nindya di Malang Selatan. Tidak banyak yang hadir. Hanya keluarga dan orang-orang dekat yang diminta hadir sebagai saksi. Ternyata lelaki tersebut sudah punyai istri walau belum punya momongan. Sejak itu Nindya hidup bersama Angga. Mereka tinggal di rumah kecil di kompleks perumahan perbatasan Surabaya-Gresik. Tidak lama setelah itu pernikahan mereka terbongkar. Istri pertama Angga down. Penyakit jantung yang sudah sejak masih gadis diderita kambuh. Perempuan itu kaget ketika mendengar suaminya menikah vs Nindya dan hidup bersama di pinggir kota. Perempuan itu jatuh tak sadarkan diri hingga meninggal beberapa hari kemudian. “Nindya dan Angga melanjutkan rumah tangga mereka. Seharusnya mereka bisa lebih tenang,” kata Win. (jos, bersambung)  

Sumber: