Bos Laundry Sememi Indah Dibunuh, Dimasukkan Tong Plastik

Bos Laundry Sememi Indah Dibunuh, Dimasukkan Tong Plastik

SURABAYA - Warga Jalan Romokalisari gempar atas penemuan sesosok mayat wanita yang dibungkus sprei hotel, dan dimasukkan ke dalam tong plastik, Kamis (17/1) pagi. Tak hanya itu setelah jenazah korban dievakuasi, kedua tangan dan kakinya terikat ke belakang. Belakangan diketahui, mayat tersebut adalah Ester Lilik Wahyuni (51), warga Jalan Simpang Darmo Permai Selatan XIII. Korban juga dikenal sebagai pengusaha laundry yang banyak mendapat pesanan dari hotel dan rumah sakit di Surabaya. Informasi yang dihimpun Memorandum, mayat Ester kali pertama ditemukan seorang pemulung sekitar pukul 06.30. Semula pemulung tersebut mengira tong plastik warna hijau yang berada di seberang PT Maspion 4 Romokalisari itu, isinya barang bekas yang bisa diambil dan dijual lagi. Ternyata dari tong tersebut memang ada bungkusan plastik. Hanya saja pemulung tersebut mencium bau busuk yang menyengat. Penasaran dengan isi bungkusan, saksi ini berupaya mengurainya. Betapa kagetnya dia setelah melihat isinya yang ternyata sesosok mayat wanita yang dibungkus sprei warna putih. Karena ketakutan, pemulung ini bergegas melaporkan temuannya ke pos satpam PT Maspion 4, yang selanjutnya diteruskan ke pihak kepolisian. Dikonfirmasi terkait temuan mayat wanita itu, Kapolsek Benowo Kompol M Mahmud membenarkannya. Mahmud menambahkan kasus dugaan pembunuhan tersebut kini telah ditangani oleh Unit Satreskrim Polrestabes Surabaya. "Benar ada temuan mayat di dalam tong plastik. Kasusnya telah ditangani Polrestabes Surabaya,” kata Mahmud. Misteri pembunuhan terhadap Ester Lilik Wahyuni, hingga kini masih menjadi misteri. Meski demikian, asal-usul sprei hotel yang dipakai membungkus mayat Ester telah diketahui. Sprei hotel itu ternyata berasal dari tempat usaha laundry yang dikelola Ester di Sememi Indah. "Korban (Ester, Red) adalah pengusaha laundry yang menerima pesanan dari beberapa hotel dan rumah sakit di Surabaya," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, Kamis (17/1) petang. Sudamiran menjelaskan, selain memiliki usaha laundry di Sememi Indah, Ester juga memiliki usaha serupa di rumahnya di Jalan Simpang Darmo Permai Selatan (DPS) XIII/03, Sambikerep. Selain itu dari hasil investigasi sementara oleh kepolisian, korban juga diketahui memiliki tempat tinggal di Perumahan Royal Residence, Jalan Raya Wiyung. Dipaparkan Sudamiran, sebelum dimasukkan ke dalam tong plastik dan dibuang oleh pelaku di lahan kosong depan PT Maspion 4, korban terlebih dahulu dibungkus kain sprei bertuliskan nama salah satu hotel di Surabaya Selatan. "Saat kami buka spreinya, kedua tangan dan kaki korban kondisinya terikat ke belakang," tambah Sudamiran. Selain itu Tim Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSU dr Soetomo Surabaya, menemukan adanya luka di tubuh Ester usai melakukan autopsi. Ketika disinggung terkait pelaku pembunuhan, Sudamiran mengaku masih melakukan penyelidikan di lapangan dengan mengerahkan Unit Satreskrim Polretabes Surabaya di bawah kendalinya langsung. Terpisah, Kepala Instalansi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Dr Abdul Aziz turut berkomentar atas kejadian tersebut. Ia menerangkan, di tubuh korban memang ada sejumlah luka, tapi masih belum dapat diketahui penyebabnya karena belum tuntas proses analisanya. "Benar ada luka, namun belum bisa dianalisa diakibatkan karena apa. Sebab kami masih terus melakukan analisa. Pun autopsi juga belum sepenuhnya rampungi," pungkas Aziz. (haj/fdn/nov)

Sumber: