Gesekan Pesilat di Lamongan Mayoritas Dipicu Saling Ejek
Lamongan, memorandum.co.id - Maraknya insiden gesekan antarperguruan silat di Kabupaten Lamongan mayoritas disebabkan saling ejek atau saling olok. Hal itu disampaikan Wakapolres Lamongan Kompol Akay Fahli saat merilis 19 tersangka pengeroyokan pesilat, Jumat (5/5/2023). Kompol Akay Fahli tidak menampik gesekan antarpesilat terjadi di grasroot atau akar rumput. Pemicunya cenderung hal - hal yang tergolong sepele. Seperti saling ejek antarpesilat yang efeknya meluas. "Motifnya saling ejek, olok - olok. Seperti bleyer - bleyer sepeda motor, bahkan ada pula yang dipicu karena saling tatap mata alau lihat - lihatan. Kemudian berujung gesekan dan penganiayaan secara bersama - sama," tandas Wakapolres Lamongan. Gesekan antarpeguruan silat memang masih kerap terjadi di Kabupaten Lamongan. Hal ini tergambar dari ungkap kasus kepolisian selama Januari - Mei 2023. Polres Lamongan mengungkap sebanyak 9 kasus pengeroyokan yang melibatkan pesilat. Wakapolres Lamongan Kompol Akay Fahli mengungkapkan, mayoritas pengeroyokan anggota perguruan silat dipicu saling olok dan ejek. "Dari 9 ungkap kasus, kami mengamankan 19 tersangka. 15 tersangka dewasa dan 4 tersangka anak," katanya saat pers rilis, Jumat (5/5/2023). Seluruh tersangka merupakan anggota dari 3 perguruan silat di Kabupaten Lamongan. Mereka ditangkap dari sejumlah tempat kejadian perkara (TKP) di Kecamatan Babat, Lamongan, Paciran, Sukodadi, Deket dan Sugio. "Paling banyak di Paciran dengan 3 kasus," tandasnya.(and/har/ziz)
Sumber: