Perempuan Ngadiluwih Tewas di Kosan Mojosari Ternyata Diracun Orang Suruhan Mantan Suami

Perempuan Ngadiluwih Tewas di Kosan Mojosari Ternyata Diracun Orang Suruhan Mantan Suami

Mojokerto, memorandum.co.id - Perempuan asal Ngadiluwih, Kediri berinisial MNW alias Sinta (26) yang ditemukan tewas usai melayani dua pria hidung belang di kosannya di kawasan Mojosari ternyata sengaja dibunuh dengan cara diracun oleh orang suruhan mantan suaminya. Tim gabungan Unit Reskrim Polsek Mojosari dan Sat Reskrim Polres Mojokerto berhasil meringkus mantan suami Sinta, Irfan di rumah orang tuanya di Kelurahan Bugul Lor, Panggungrejo, Kota Pasuruan pada Selasa (18/4/2023) sekitar pukul 08.00 WIB. Sedangkan Supaino ditangkap di dekat MPP Sidoarjo sekitar pukul 13.00 WIB. Pembunuhan menggunakan racun tikus ini diotaki Irfan Yulianto Putro (25), warga Desa/Kecamatan Tulangan, Sidoarjo yang tak lain mantan suami siri korban. Untuk melancarkan niatnya, Irfan meminta bantuan temannya, Supaino Sanjaya, warga Buduran, Sidoarjo. Irfan membekali Supaino dengan racun tikus, kontak Michat korban, serta alamat kos korban. Supaino pun mengajak korban berkencan dengan tarif Rp 400 ribu pada Minggu (16/4/2023) sekitar pukul 19.15 WIB. Saat datang ke kosan korban, Supaino membawa terang bulan, udang mentah dan jus melon yang sudah diberi racun tikus. Kanit Reskrim Polsek Mojosari, Iptu Bambang Sunandar mengungkapkan, korban sempat memakan terang bulan beracun pemberian Supaino. Saat itu korban mempunyai firasat sedang dihabisi oleh orang suruhan mantan suami sirinya tersebut. "Korban sempat marah karena terang bulan yang dia makan kok pahit. Koen kate mateni aku ta, kate ngracuni aku ta (Kamu mau bunuh saya, mau meracuni saya ya). Kemudian makanan dan minuman dikembalikan kepada Supaino," ungkapnya menirukan ucapan korban kepada pelaku. Sebelum kedatangan Supaino, Sinta sempat melayani seorang pria hidung belang di kamar kosnya sekitar pukul 17.30 WIB. Oleh sebab itu, hasil autopsi menunjukkan terdapat sperma di vagina korban. Sedangkan Supaino batal menggunakan layanan esek-esek dari korban. Pelaku hanya ngobrol dengan korban sambil menyuguhkan makanan dan minuman beracun yang ia bawa. "Supaino kan sudah punya istri, dia tidak mau. Memang niat awalnya melaksanakan perintah Irfan. Karena batal, pelaku bayar Rp 100 ribu ke korban, lalu keluar dari kos korban," terang Bambang. Sementara itu, Kapolsek Mojosari, Kompol Kariono mengatakan, jenazah Sinta diautopsi di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara, Porong, Sidoarjo pada Senin (17/4/2023) pukul 16.34 WIB. Sedangkan visum luar digelar lebih awal sekitar pukul 14.30 WIB. "Hasil autopsi belum keluar, tapi ada catatan dari dokter penyebab kematian korban," kata Kariono kepada wartawan di kantornya, Rabu (19/4/2023). Hasil visum luar terhadap jenazah ditemukan pelebaran pembuluh darah pada selaput lendir, kelopak kedua mata, serta kebiruan pada selaput lendir, bibir, gusi, ujung jari-jari dan kuku keempat anggota gerak. Selain itu, juga ditemukan busa dan cairan jernih kemerahan yang keluar dari lubang hidung dan mulut. Sedangkan visum dalam ditemukan pelebaran pembuluh darah disertai bintik pendarahan pada hepar, pankreas, paru, lambung, limpa, kedua ginjal dan selaput permukaan usus. Ditemukan juga busa pada sepanjang saluran napas, serta sperma di vagina. "Kesimpulannya, mekanisme kematian diakibatkan mati lemas. Harus menunggu hasil Labfor Polda Jatim untuk memastikan jenis racunnya atau zat yang menyebabkan korban meninggal," jelas Kariono.(dtc/ziz)

Sumber: