Banyak Pemotor Lawan Arus di Jembatan Sawunggaling
Surabaya, memorandum.co.id - Banyak pemotor yang melintas di Jembatan Sawunggaling melawan arus. Tentu saja ini membahayakan keselamatan para pengguna jalan lainnya. Dari pantauan memorandum.co.id, Senin (17/4/2023) sekira pukul 14.45 - 15.00, setidaknya ada 15 pelanggar yang melawan arus dalam 15 menit. Artinya, dalam satu menit ada satu orang pelanggar lalu lintas. Jumlah pelanggar semakin banyak ketika jam pulang kantor, sekira pukul 16.00 hingga 19.00. Seharusnya, arus lalu lintas di jembatan yang menghubungkan frontage road sisi barat Jalan Raya Wonokromo dengan Jalan Gunungsari itu satu arah, yakni dari arah Raya Wonokromo ke arah Jalan Gunungsari. Namun faktanya, banyak yang mengambil jalan pintas dengan melawan arus. Salah seorang pengendara jalan yang melintas di jembatan yang telah menjadi ikon baru Kota Surabaya, Rizky mengaku gerah dengan ulah mereka. Sebab, terkadang membuat kaget ketika sedang mengendara motor lalu dari arah depan ada pengendara motor yang melawan arus. "Hampir tiap hari Saya lewat Jembatan Sawunggaling, dan selalu Saya lihat ada pengendara yang melawan arus. Inikan berbahaya," ujarnya seraya menghela nafas kesal. Ironisnya, tambah karyawan swasta di kawasan Karah itu, berdekatan dengan Jembatan Sawunggaling terdapat Markas Polsek Wonokromo. "Kok tidak pernah ditertibkan ya,"ujar warga Wonokromo. Bukan hanya melawan arus, pelanggaran lalu lintas lainnya juga dapat ditemukan di Jembatan yang membentang sepanjang 136 meter dan lebar 17 meter ini, yakni berhenti di tengah jembatan. Padahal terdapat rambu larangan berhenti. Mirisnya lagi, selain melanggar lalu lintas dengan melawan arus, mereka juga tidak menggunakan helm bahkan ada juga yang berboncengan tiga. (rid/gus)
Sumber: