Pemkot Malang Serahkan Subsidi BBM 1.073 Angkot
Malang, Memorandum.co.id - Pemkot Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengalokasikan anggaran untuk bantuan BBM kepada angkutan kota (angkot) yang bersumber dari APBD Kota Malang. Bantuan tahap pertama ini diserahkan langsung oleh Wali Kota Malang Drs H Sutiaji pada sejumlah pengemudi angkot dari berbagai trayek dengan tujuan Terminal Arjosari, yang dilaksanakan di Terminal Arjosari Kota Malang, Jumat (14/4). Wali Kota Sutiaji menyampaikan bantuan ini merespon berbagai persoalan yang dialami para pengemudi angkot. Diantaranya, pendapatan pengemudi yang mengalami penurunan karena pandemi dan merebaknya transportasi online serta adanya penyesuaian harga BBM sebelumnya. “Sementara kita fasilitasi dengan bantuan BBM, ke depan akan kami carikan solusi seperti program revitalisasi. Mudah-mudahan nanti juga dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang angkutan umum. Kalau moda transportasi massal ini bisa kita kuatkan maka akan bisa mengurangi kemacetan,” ujarnya. Sutiaji mengatakan bantuan BBM untuk angkutan umum tahun ini diberikan berdasarkan jumlah kendaraan yang digunakan sebagai angkutan umum di Kota Malang. “Mekanismenya sudah diatur dan disepakati. Semoga tahun depan, jumlahnya bisa lebih banyak,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra menambahkan penyaluran bantuan juga menjadi salah satu bentuk dukungan dalam upaya memberdayakan angkutan umum di Kota Malang. “Selain itu juga sebuah upaya untuk mengendalikan inflasi daerah,” ujarnya. Widjaja menyampaikan tahun ini, Pemkot Malang menyalurkan bantuan atau subsidi BBM berdasarkan jumlah kendaraan, tidak lagi berdasarkan jumlah pengemudi. Bantuan tahun ini diberikan kepada 1.073 kendaraan dari 20 jalur yang beroperasi. “Kalau tahun lalu kita berikan berdasarkan jumlah sopir angkutan sebanyak 500-an orang dan hanya yang berstatus warga Kota Malang saja. Padahal, sopir angkutan ini bukan berasal dari kota saja. Maka kita ubah strateginya dengan berbasis angkutan kotanya, yakni sebanyak 1.073 dan sudah kita verifikasi,” terangnya. Widjaja menyebut anggaran yang digelontorkan untuk bantuan ini sebesar 1 miliar 50 juta rupiah. Pihaknya telah bersepakat dengan semua paguyuban tentang nominal yang diberikan pada setiap angkutan. “Masing-masing angkutan kota mendapat bantuan sebesar Rp 300 ribu selama 3 bulan atau total setiap angkutan mendapat Rp 900 ribu rupiah. Bantuan yang diberikan dalam bentuk kupon BBM jenis Pertalite dan tidak dapat diuangkan. Mudah-mudahan rekan-rekan paguyuban atau sopir tidak menjualkan ke pihak lain,” urainya. Penyaluran bantuan dilaksanakan mulai tanggal 14 - 19 April 2023. Pelaksanaanya dibagi dalam tiga tahap, yakni tanggal 14-16 April di Terminal Arjosari, tanggal 17-18 April di Terminal Hamid Rusdi, dan tanggal 19 April di Terminal Madyopuro dan Terminal Mulyorejo. Widjaja mengatakan pihaknya bekerja sama dengan tiga SPBU untuk penukaran kupon BBM tersebut, yakni SPBU Pertamina S.P. Sudarmo (depan Hotel Grand Mercure), SPBU Pertamina Trunojoyo (Embong Brantas), dan SPBU Pertamina Tlogomas. Pengemudi angkot trayek Arjosari-Mergosono-Hamid Rusdi (AMH) Buhadi menyampaikan terimakasih bantuan ini. “AlhamdulIlah. Saya senang dapat bantuan. Kalau sekarang penghasilan bersih sekitar Rp 50 ribu, kadang Rp 25 ribu. Terima kasih Pak Wali,” tuturnya. Senada diungkapkan Sukoco, pengemudi angkot jalur Arjosari-Hamid Rusdi (AH) menuturkan bantuan Pemkot Malang ini dapat membantu para sopir agar dapat menjalankan usahanya. “Kalau bisa ada bantuan lagi karena penghasilannya tidak tentu, dapat buat belanja sudah bagus. Sekarang, BBM harganya segitu, kadang uangnya habis untuk beli (BBM, red),” ujarnya. (ari/gus)
Sumber: