Bank Jatim Bagikan Dividen Rp 797 Miliar
Foto: Pelaksanaan RUPS Bank Jatim tahun buku 2022. Surabaya, memorandum.co.id - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022, di Ruang Bromo, Bank Jatim Kantor Pusat lantai 5, Surabaya. Hadir langsung dalam RUPS tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai Pemegang Saham Pengendali. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa skenario kegiatan RUPS Tahunan Tahun Buku 2022. Skenario pertama, para pemegang saham dapat memberikan kuasa kepada Biro Administrasi Efek tanpa mengurangi hak pemegang saham untuk hadir. Skenario berikutnya, bagi pemegang saham yang ingin mengikuti jalannya RUPS tanpa hadir secara langsung dapat menyaksikan pelaksanaan RUPS melalui live streaming. Agenda RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 terdiri dari: 1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Mengenai Keadaan Dan Jalannya Perseroan Selama Tahun Buku 2022 Termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Selama Tahun Buku 2022 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2022; 2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2022 Termasuk Pemberian Bonus Bagi Pegawai Serta Tantiem dan Remunerasi Untuk Direksi Dan Dewan Komisaris; 3. Memberikan Kuasa Kepada Dewan Komisaris Untuk Menunjuk Kantor Akuntan Publik Dalam Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2023; 4. Persetujuan Aksi Korporasi Perseroan; 5. Perubahan Anggaran Dasar; 6. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan; Dalam sambutannya, Khofifah menjelaskan akan terus mendorong Bank Jatim untuk meningkatkan performa kinerja sehingga bisa semakin berkontribusi dalam mengungkit sektor ekonomi di Jatim. "Saya berharap, seluruh jajaran Bank Jatim mempedomani lima pilar demi meningkatkan layanan perbankan di Jatim agar terus tumbuh produktif. Lima pilar tersebut meliputi transformasi struktural, transformasi SDM atau human resource, transformasi IT, pengkinian kebijakan dan prosedur dan aksi koorporasi untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan," urainya. Orang nomor satu di Jatim tersebut juga mengingatkan soal inflasi yang saat ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara di dunia. Di kondisi pemulihan ekonomi saat ini masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli kebutuhan bahan pokok dibandingkan menyimpan uangnya di Perbankan. "Ini menjadi tantangan sendiri bagi dunia perbankan. Kenaikan inflasi akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Sebab, ketika tingkat inflasi tinggi, bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga agar tingkat inflasi menurun. Inflasi yang tinggi membuat nilai riil tabungan menjadi rendah sehingga masyarakat memilih membelanjakan uangnya membeli kebutuhan pokok yang semakin mahal daripada menyimpannya di bank," tuturnya. Dikatakan Khofifah, sebagai BUMD milik Jawa Timur, Bank Jatim harus membantu perkembangan UMKM. Sebab, kontribusi UMKM di Jawa Timur mencapai 57,81%. Sehingga, keberpihakan Bank Jatim terhadap UMKM harus dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, lewat penyaluran kredit. Optimalisasi penyaluran kredit antara lain dengan mendorong peningkatan sektor produktif terutama UMKM dan korporasi, memaksimalkan upaya penanganan recovery NPL, percepatan pengembangan produk berbasis digital, dan peningkatan efektivitas bisnis treasury. “Kami juga apresiasi Bank Jatim sudah melakukan pengembangan digital melalu brand JConnect. Ini langkah yang baik untuk bersaing dengan bank-bank lain,” ungkap Khofifah. Ia berpesan agar Bank Jatim ikut serta dalam upaya-upaya inisiatif menjaga lingkungan demi masa depan bumi yang lebih baik lewat implementasi green banking. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penerapan digital banking product & solution melalui fitur pembukaan rekening bank secara online dan memperbanyak mesin ATM cardless. Selain itu, menerapkan digital workplace atau aplikasi dokumen digital. Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, sepanjang tahun 2022, Bank Jatim sukses menorehkan pencapaian kinerja yang positif meskipun proses pemulihan ekonomi pasca pandemi belum sepenuhnya normal dan masih diwarnai oleh berbagai tantangan global. Seperti krisis pangan dan transisi energi akibat konflik Rusia dan Ukraina. ”Dengan keadaan yang penuh dengan tantangan ini, Bank Jatim dapat mencapai kinerja keuangan di tahun buku 2022 dengan hasil yang memuaskan,” katanya saat menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2022. Busrul memaparkan, total aset Bank Jatim sampai akhir Desember 2022 mencapai Rp 103,03 triliun atau tumbuh 2,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, untuk laba bersih Bank Jatim tahun 2022 berada di angka Rp 1,54 triliun atau tumbuh 1,30% (YoY). ”Ekspansi kredit yang kami berikan juga tak luput dari peningkatan. Bank Jatim telah sukses menggelontorkan kredit sebesar Rp 46,20 triliun atau naik 8,06% dibandingkan tahun 2021,” ungkapnya. Peningkatan penyaluran kredit tersebut terjadi di seluruh segmen. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24% (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022. Kemudian portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02% atau tercatat Rp 11,20 triliun. Yang lebih menggembirakan lagi, capaian kredit di sektor konsumsi juga naik signifikan dimana tumbuh sebesar 5,11% atau tercatat Rp 28,65 triliun. Pertumbuhan penyaluran kredit bank Jatim tentu saja diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim juga ikut menurun di angka 2,83%, berbanding 4,48% di tahun sebelumnya (YoY). Dikatakan Busrul, Bank Jatim mempunyai misi memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang telah dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, fokus pada pertumbuhan UMKM yang dibuktikan dengan peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM selama 6 tahun terakhir. Selanjutnya, memberdayakan masyarakat Jatim dan pelaku UMKM untuk menjadi agen jatim. Tujuannya, melayani masyarakat di daerah yang tidak terjangkau kantor layanan bank untuk melakukan transaksi tarik tunai, transfer, setor tunai, hingga pembayaran pajak daerah. ”Tahun ini bankjatim sukses melakukan sekitar 500 integrasi & elektronifikasi permintaan sistem keuangan daerah dari 38 kota dan kabupaten di Jatim yang telah menggunakan layanan digital dari Bank Jatim. Seperti e-retribusi pasar & parkir, e-KIR, e-ticketing, PBB & BPHTB online, dan lain-lain,” ungkapnya. Bank Jatim juga fokus terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Busrul, CSR merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui CSR, Bank Jatim berharap bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat. Pelaksanaan program-program CSR oleh Bank Jatim merupakan bentuk dukungan penerapan keuangan berkelanjutan, sekaligus tujuan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2022, Bank Jatim berhasil menyalurkan CSR sebesar Rp 18 miliar pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial. Pencapaian positif Bank Jatim tidak sampai di situ saja. Sepanjang tahun 2022, Bank Jatim sukses mencetak prestasi kinerja yang baik. Beberapa penghargaan yang diterima antara lain Bank Penyalur KUR Terbaik, The Most Efficient Banking Operation for BPD, Digital Innovation for Sustainable Business, Best Overall Performance for Service Excellence, Digital Brand Awards untuk Bank Umum Konvensional, dan Top Digital Implementation. Sementara itu, pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, Bank Jatim berhasil membagi dividen sebesar Rp. 53,09 / lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 52,11 / lembar saham. Secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham adalah sebesar Rp. 797.172.793.173,38 atau sebesar 51,67% dari laba bersih Tahun Buku 2022. Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi. Adapun pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 kali ini, terdapat perubahan susunan pengurus perseroan. Bank Jatim memberhentikan dengan hormat anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas syariah yang telah berakhir masa jabatannya yaitu Heru Tjahjono dan Saad Ibrahim. Kemudian, Komisaris Independen Muhammad Mas’ud dan Dewan Pengawas Syariah KH Affifudin juga diberhentikan dengan hormat karena telah berakhir masa jabatannya namun diangkat kembali dengan posisi yang sama. (day) Berdasarkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, Bank Jatim juga mengangkat komisaris baru yang bernama Adhy Karyono, Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo, Direktur Operasi Arif Suhirman, dan Dewan Pengawas Syariah Sukadiono. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 sebagai berikut : Komisaris Utama : Suprajarto Komisaris Independen : Muhammad Mas’ud Komisaris Independen : Sumaryono Komisaris Independen : Candra Fajri Ananda Komisaris : Adhy Karyono Direktur Utama : Busrul Iman Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah : R. Arief Wicaksono Direktur Kepatuhan : Tonny Prasetyo Direktur Keuangan, Treasury & Global Services : Edi Masrianto Direktur Operasi : Arif Suhirman Direktur IT & Digital : Zulhelfi Abidin Direktur Manajemen Risiko :Eko Susetyono Dewan Pengawas Syariah : 1. KH. Afifuddin Muhajir 2. Sukadiono
Sumber: