Rumah Tangga Mantan Terpuruk Penderitaan Panjang (1)

Rumah Tangga Mantan Terpuruk Penderitaan Panjang (1)

Tidak selamanya perbuatan baik itu mudah dilakukan. Fakta ini terungkap dari bibir seorang pria yang ditemui Memorandum di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Surabaya, beberapa waktu lalu. Pria tersebut, sebut saja Nandar, bercerta bahwa dia pernah punya seorang kekasih yang orang tuanya tidak setuju amaknya menikah dengannya. “Waktu itu kami masih kuliah dan saling cinta. Masalahnya, kami tidak disetujui ayah mantanku itu (sebut saja Nia, red). Dia dipaksa menikah dengan anak sahabat ayahnya. Kuno ya? Tapi, itulah kenyataannya,” kata Nandar. Menurut Nandar, ayah Nia yang pejabat pemerintahan tidak setuju anaknya nikah dengannya yang waktu itu memang bukan siapa-siapa. Hanya mahasiswa yang nyambi jadi pengepul rombeng kecil-kecilan. “Aku sering di-bully teman-teman dan dijuluki sebagai presiden rombeng. Ada juga yang menyebutku direktur rombeng. Atau apalah, atau apalah,” kata Nandar, disambung tawa renyah. Nandar memperkirakan mantan bakal calon (balon) mertuanya lebih memilih anak sahabatnya karena sahabatnya itu seorang pengusaha sukses rekanan pemerintah daerah tempat kerja ayah Nia. “Waktu itu aku gak onok apa-apane, Mas.” Nandar melanjutkan cerita. Begitu lulus kuliah, Nia langsung dinikahkan. Pengantin prianya, yang anak pengusaha tadi, tidak sampai lulus kuliah. Dia drop out (DO) di tengah jalan. Awalnya rumah tangga Nia vs anak pengusaha tadi, sebut saja Koko, berjalan harmonis. Sayang, keharmonisan tersebut tidak berlangung lama. Koko hobi main di luar rumah. Nia sering curhat kepada adikya, dan adiknya menceritakannya kepada Nandar. Jadi, apa pun yang terjadi pada keluarga Nia, Nandar pasti tahu. “Dulu adik Nia memang lebih setuju kakaknya menikah dengan aku,” aku Nandar, disambung senyum kecut dan rona wajah memerah sekilas. Kata Nandar, adik Nia, sebut saja Mala, bahkan pernah memergoki kakak iparnya berjalan dengan seorang perempuan di sebuah mal. Masuk bioskop. Mala lantas membuntuti keduanya. “Di tengah pemutaran film, Mala berusaha pindah ke belakang kursi Koko vs ceweknya tanpa sepengetahuan sang kakak ipar. Apa yang dia lihat? Serem dan tidak pantas dibicarakan,” kata Nandar, lirih. Menurut Mala, sebagaimana diceritakan Nandar, saking hobinya bermain-main di luar rumah, Koko sampai terkena PKM (penyakit kelamin menular). Itu dipergoki Nia ketika masuk kamar mandi. Koko tampak mengelap anunya pakai tisu. Anu itu tersebut tidak terlihat seperti biasa, melainkan bengkak dan mengeluarkan nanah. Nia berteriak kaget, demikian pula Koko. Koko bahkan emosi dan spontan mendorong tubuh istrinya keluar kamar mandi. Sejak itu Nia selalu menolak melayani suami. Katanya jijik. Jijey. “Kata Mala, Nia jadi jijik setelah browsing di Mbah Google dan mengetahui bahwa Koko terkena sejenis penyakit kelamin dan menular,” tutur Nandar. (jos, bersambung)  

Sumber: