Ngaku Korban Perampokan, Warga Bandung Minta Dipulangkan
Gresik, Memorandum.co.id - Ridwan Oky Nugroho (39), warga Kelurahan Gadobangko, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat mengaku telah menjadi korban perampokan temannya saat beristirahat di Masjid Agung, Jumat (6/12).[penci_ads id="penci_ads_4"] Ridwan hanya tahu temannya itu bernama Tomi, warga Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Rencananya, mereka berdua ingin mencari pekerjaan di pabrik. Karena waktunya masih malam setelah berangkat dari Bandung pada Kamis (28/11) dan tiba di Gresik pada Jumat (29/11) dini hari, mereka memilih untuk beristirahat di masjid. Namun, setelah terbangun dari tidur, tas slempang milik Ridwan itu raip dibawa kabur temannya. Dalam tas miliknya terdapat uang Rp 3,8 juta dan handphone merek Redmi 5 A. "Waktu tidur, tas selempang saya taruh di atas kepala. Paginya sekitar pukul 05.00 tas saya hilang,” ujarnya. Tomi adalah rekan kerjanya dulu saat di Bandung. Dia menceritakan jika upah kerja di Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan di Bandung. Sehingga dia tertarik untuk mencari pekerjaan dengan temannya. “Dulu, dia itu kenek saya saat menjadi sopir bus Bandung Ekspress," terangnya. Setelah seminggu kejadian, Ridwan baru meminta bantuan Polres Gresik. Tapi, dia hanya meminta surat permohonan orang terlantar untuk ditujukan ke Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Gresik agar dia bisa dipulangkan ke kampung halaman. [penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Kabid Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Pemkab Gresik Sulyono mengaku telah membuatkan surat izin ke pengelola stasiun kereta api Pasar Turi, Surabaya supaya memperoleh tiket gratis. Setelah tiba di Bandung yang bersangkutan diminta untuk datang ke kantor Dinsos setempat. “Supaya nanti bisa diantarkan pihak Dinsos setempat ke rumahnya,” pungkasnya. (dri/har/mik/gus)
Sumber: