Penggandaan Uang, Jalan Cepat Kaya Menuju Sengsara 

Penggandaan Uang, Jalan Cepat Kaya Menuju Sengsara 

Taufik Monyong Surabaya, memorandum.co.id - Kasus penipuan dengan modus penggandaan uang terus berulang. Terkini, penipuan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet terkuak. Bahkan pria Pandeglang ini tak segan membunuh pelanggannya yang mendesak meminta duit kembali. Sebelumnya penggandaan uang juga dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Banyak pengikutnya yang menjadi korban tipu dayanya pria asal Probolinggo ini. Biasanya, aksi dilakukan oleh orang yang mengaku sakti dan mengajak orang lain agar menitipkan uang kepadanya untuk digandakan. Memang persoalan uang bisa membutakan semua orang. Termasuk orang mampu. Karena banyaknya kebutuhan, mereka menghalalkan segala cara. Termasuk bagaimana cara mempercepat mendapatkan uang. Salah satunya dengan menggandakan uang. Tapi ini harus menjadi pelajaran masyarakat dari sederet kasus penggandaan uang yang akhirnya terkuak hingga ke meja hijau. Menanggapi hal tersebut, Taufik Monyong budayawan asal Surabaya mengatakan bahwa secara umum orang-orang butuh uang cepat tapi tidak mau kerja dan tidak mau repot. "Kalau orang waras pasti mereka mau bekerja, baru dapet uang. Ini namanya mencari jalan pintas. Persoalannya harus menyadari bahwa realisasinya harus bekerja keras, bukan mencari jalan pintas,” kata Taufik Monyong, Jumat (7/4/2023). Menurutnya, bahwa sebenarnya pola pola hal seperti itu tidak relevan di dalam situasi sekarang ini. Lapangan pekerjaan sudah banyak, jualan online bisa, kerja-kerja di media, di ruang-ruang digital. " Itu sebenernya hanya orang-orang malas. Modus-modus seperti ini dimanfaatkan oleh orang yang biasa bekerja secara kriminal. Rasionalitasnya sudah dibuang. Imbauan saya segera kembali ke ruang realitas, jangan berhalusinasi,” paparnya. “Jelas-jelas itu penipuan. Semuanya itu metode untuk menipu orang lain. Mau itu trik, sulapan, atraksi. Tapi saya yakin masih ada orang-orang kelas bawah yang dapat berpikir rasional,” pungkasnya. (x1/alf)

Sumber: