Kakek Ditemukan Mengambang di Waduk Mastrip

Kakek Ditemukan Mengambang di Waduk Mastrip

Petugas mengevakuasi jenazah Karnadi. Surabaya, memorandum.co.id - Karnadi (70), petani Sumur Welut, ditemukan mengambang di waduk Mastrip Gang Rusun, Warugunung, Karangpilang, Selasa (4/4/2023). Ada dugaan korban tewas karena penyakitnya kambuh dan terjatuh ke waduk. Karnadi saat ditemukan kondisi korban bertelanjang dada, hanya mengenakan celana setinggi lutut warna hitam. Posisi korban dalam keadaan tertelungkup, mengambang sejauh dua meter dari pijakan pinggiran waduk. Tampak juga benda-benda bawaan korban yang mengambang berserakan seperti gulungan uang dalam wadah bungkus plastik transparan. Kemudian, tampak juga topi hitam yang biasa dipakai korban mengapung di area tepian waduk. Teman atau tetangga korban, Suharto mengatakan, postur tubuh dan ciri pakaian yang dikenakan korban mudah dikenali sebagai Karnadi, warga Sumur Welut, Lakarsantri, yang dikenal sebagai petani. Sosok korban diketahui acap kali mandi atau membasuh tangan beserta kaki selepas mengerjakan garapan sawahnya pada siang hari. "Dia petani. Dia sering mandi di sini kalau habis dari sawah. RT 5 RW 1 Sumur Welut dia asli sana," ujar kepada wartawan di lokasi. Beberapa teman korban yang lain menduga, penyebab korban tercebur dan tewas mengambang di waduk tersebut, karena penyakit vertigo korban mendadak kumat saat sedang mencuci tangan dan kaki di pinggiran waduk. Tak pelak, tubuh korban tercebur di dalam air waduk, dan tenggelam. Hingga akhirnya jenazahnya yang mengambang dalam posisi tertelungkup, diketahui oleh pengendara motor yang kebetulan melintas. Tetangga korban, Panamat mengatakan, beberapa bulan lalu, korban malah sempat ditemukan tak sadarkan diri tergeletak di pinggiran sawah garapannya, pada siang hari. Beruntung saat itu, istri korban sempat mengetahui kondisi korban, lalu memberikan bantuan untuk menyadarkan kondisi korban. "Dulu pernah vertigo kumat dan jatuh di sawah. Lalu ditolong istrinya. Sekarang tadi sama istrinya, dan sempat pulang bersama saya (korban). Iya dia mungkin cuci kaki dan tangan lalu sakitnya kambuh terpeleset jatuh tenggelam. Dia sendirian. Pasti vertigo kumat itu," katanya saat ditemui di lokasi. Kanit Reskrim Polsek Karangpilang Iptu Gogot Purwanto membenarkan kejadian tersebut. Kali pertama jenazah Karnadi ditemukan anak sekolah dan memberitahukan kepada  seorang drive ojek online melihat ada orang tenggelam. Kemudian temuan ini disampaikan ke Kantor Pemadam Kebakaran Warugunung kemudian dilaporkan ke anggota Reskrim Polsek Karangpilang dan jajaran samping. Gogot memastikan tidak ada tanda mencurigakan pada tubuh korban yang merujuk pada dugaan penganiayaan. Ia menduga, korban tewas tenggelam di waduk berkedalaman sekitar 60 cm, karena penyakit yang dideritanya kambuh mendadak saat beraktivitas di pinggiran waduk tersebut. "Informasi yang kami terima, korban pulang dari sawah, untuk ambil pakan. Setelah itu dia mandi. Kemudian dia dari keluarganya, ternyata punya penyakit, dia sakit, akhirnya enggak tahu gimana, tertelungkup ditemukan meninggal," ujarnya pada awak media di lokasi. Bahkan, lanjut Gogot, barang bawaan korban seperti uang senilai Rp 2 juta dalam wadah plastik, masih utuh di dekat tubuh korban. "Ada uang dan masih lengkap. Kemudian, baju yang dilepas dan topi, semua lengkap. Jumlah uang kurang lebih Rp2 juta. Masih utuh. Tidak ada tanda mencurigakan," pungkasnya. Kini jenazah korban telah dievakuasi untuk dibawa menggunakan mobil ambulan menuju ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya. (rio)

Sumber: