Polres Bangkalan Rutin Patroli Dini Hari Selama Ramadan

Polres Bangkalan Rutin Patroli Dini Hari Selama Ramadan

Bangkalan, Memorandum.co.id - Berbagai upaya dikembangkan Polres Bangkalan untuk menciptakan rasa aman, nyaman dan khusuk bagi Umat Islam yang tengah menekuni ibadah puasa di sepanjang Ramadan 1444 Hijriyah. Salah satunya, Polres berinisiatif menggalakkan patroli dini hari. “Kegiatan ini rutin akan kami terapkan disepanjang bulan suci Ramadhan,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono, Jumat (31/3). Rutinitas operasionalnya, sambung AKBP Wiwit, akan dimulai sekitar pukul 01.00 dini hari dan berlanjut hingga kisaran pukul 05.00. Tujuannya untuk mengantisipasi aksi bandit (begal-Red) jalanan yang masih tetap nekat beraksi disepanjang Ramadhan. Selain itu, melalui patroli dini harinya, Polres ingin membersihan seantero Kota Bangkalan dari ragam penyakit masyarakat (pekat) lainnya, seperti balap motor liar, pesta miras serta kegiatan prostitusi terselubung di beberapa lokasi rawan. ” Targetnya, selama Ramadhan, Kota Bangkalan harus bersih dari penyakit masyarakat. Utamanya begal motor dan balapan liar,” tegas AKBP Wiwit. Karenanya, rutinitas giat patroli dini hari bakal dihelat dengan skala variatif. Kadang cukup patroli skala kecil. Tetapi bisa berubah skala sedang dan sesekali patroli skala besar dalam bentuk tim gabungan dari semua satuan fungsi (satfung) di lingkup Polres Bangkalan. Tartget sasaran patroli akan fokus menyasar sejumlah lokasi rawan tindak kejahatan. Diantaranya sepanjang ruas jalan kembar menuju Pasarean Makam KH Moh Kholil di Desa Mertajasah, Jalan Ki Lemah Duwur dan sub Tirminal di Kelurahan Bancaran, serta kompleks Stadion Gelora Bangkalan (SGB) di jalan kembar Soekarno-Hatta. Beberapa kawasan rawan ini, jika malam hari, tidak hanya dikenal rawan begal motor, tetapi juga kerap dijadikan jujukan menggelar balap motor liar, pesta miras dan bahkan bisnis prostitusi terselubung. Melalui rutinitas patroli dini hari ini, Kapolres AKBP Wiwit, berharap komunitas Umat Islam yang biasa menekuni ibadah dini hari, seperti tadarusan, makan sahur hingga Sholat Subuh berjemaah di sejumlah mesjid, bisa beraktifitas dengan tenang, nyaman dan khusuk. “Atau dengan kata lain, rutinitas kegiatan ibadah warga tidak terusik oleh aksi kejahatan macam begal motor ragam gangguan penyakit masyarakat lainnya,” pungkas AKBP Wiwit. (ras)

Sumber: