Berpengalaman Tangani Penderita Glaukoma dengan Cepat dan Akurat

Berpengalaman Tangani Penderita Glaukoma dengan Cepat dan Akurat

Surabaya, memorandum.co.id - Glaukoma merupakan penyakit berbahaya yang wajib disadari oleh masyarakat. Sebab, penderita penyakit ini dapat mengalami kebutaan permanen bila tidak segera dideteksi dan ditangani sejak dini. Kendati belum ada obat atau terapi di dunia yang dapat menyembuhkan penyakit glaukoma secara total dari penderitanya, namun beruntung Indonesia memiliki deretan dokter spesialis mata hebat. Mereka yang siap melakukan penanganan terhadap penderita glaukoma kronis, akut, hingga konginetal. Salah satu dokter spesialis glaukoma kompeten tersebut yakni, dr Lydia Nuradianti SpM (K). Perempuan lulusan S1 kedokteran dan spesialis mata di Universitas Airlangga (Unair) ini dikenal ramah sekaligus cekatan di mata pasien. Seperti yang terlihat pada Jumat (24/3/2023), saat dokter Lydia ditemani sejumlah perawat menangani pasien penderita glaukoma di ruang operasi RS Mitra Keluarga Pondok Tjandra. Sejak pemeriksaan, dokter Lydia tampak humanis dalam memberikan arahan kepada pasien. Sesekali, penerima fellowship di Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand, ini melemparkan ekspresi ramah nan intelek. Dokter Lydia menjelaskan, penanganan terhadap penderita glaukoma ada dua. Yakni, ditangani sementara dengan obat anti glaukoma atau dengan dilakukan operasi bila gejala sudah terlanjur parah. “Kedua penanganan tersebut untuk menurunkan tekanan bola mata dan untuk mempertahankan kemampuan penglihatan yang masih ada,” kata Lydia. Adapun obat glaukoma berfungsi untuk mengurangi produksi cairan mata (akuos humor) dan meningkatkan outflow cairan mata. Pengobatan ini dilakukan untuk memperlambat jalannya penyakit dan mencegah terjadinya kebutaan permanen. Sedangkan tindakan operasi dapat dilakukan dengan beberapa metode. Di antaranya, operasi dengan memakai sinar laser, operasi konvensional, dan operasi GDD (glaucoma drainage devices). “Pada dasarnya, glaukoma apabila ditemukan secara dini maka penglihatan masih ada harapan untuk diselamatkan,” urai penerima beasiswa di Cicendo Eye Hospital ini. Oleh karena itu, dokter yang aktif melayani pasien di RS Mata Undaan, RS Mitra Keluarga Pondok Tjandra, dan RS Delta Surya ini tak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat agar lebih aware terhadap eksistensi glaukoma yang dapat menjangkiti seluruh kelompok usia. Pantauan memorandum.co.id, operasi terhadap pasien glaukoma yang ditangani oleh dokter Lydia berlangsung cepat dan akurat. Lebih kurang 20 menit. Dia tampak hati-hati dan fokus saat melakukan tindakan operasi. “Dalam seminggu bisa lebih dari 10 pasien yang operasi,” akunya. Dokter Lydia berharap, masyarakat semakin awas terhadap kondisi kesehatan mata. Terutama glaukoma yang dapat menyerang usia lanjut 40 tahun ke atas dan faktor keturunan/riwayat keluarga glaukoma. “Jika ada keluarga terkena glaukoma, maka anak-anak dan saudara kandung harus segera periksa. Apabila normal, maka disarankan cek rutin 3 sampai 6 bulan,” tuntasnya. (bin)

Sumber: