Galakkan Gerakan Zakat, Gubernur Jatim Sampaikan 4 Wasiat Sunan Drajat untuk Motivasi Berzakat

Galakkan Gerakan Zakat, Gubernur Jatim Sampaikan 4 Wasiat Sunan Drajat untuk Motivasi Berzakat

Surabaya, memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggalakkan program Gerakan Zakat Bersama Gubernur Jatim dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Mengawali program ini, Gubernur Khofifah membayarkan langsung zakat malnya dan diikuti oleh para kepala OPD dan Forkopimda, serta pelaku Dunia Usaha dan Industri Kerja (Dudika). Usai membayar zakat, orang nomor satu di Jatim itu menyampaikan bahwa ada empat wasiat (catur piwulang) Sunan Drajat sebagai pengingat untuk berinfak, sedekah, dan berzakat. Empat wasiat itu adalah wenohono pangan marang wong kang kaliren (berilah makan kepada orang yang kelaparan), wenehono teken marang wong kang wuto (berilah tongkat pada orang yang buta), wenohono sandang marang wong kang wudo (berilah baju pada orang yang tidak berpakaian), wenehono payung marang wong kang kaudanan (berilah payung kepada orang yang kehujanan). Keempat wasitan itu dikenal dengan catur piwulang Sunan Drajat. "Kita harus bersyukur atas kelebihan yang Allah anugerahkan kepada kita semua. Di makam Sunan Drajat di Lamongan ada pesan yang bermakna untuk memotivasi kita berinfak, sedekah, dan zakat,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (27/3). Terkait wasiat pertama yaitu wenohono pangan marang wong kang kaliren, Khofifah berpesan agar setiap orang mau berbagi rezeki dalam bentuk pangan kepada saudara sesama. Apabila tidak menemukan atau tidak tahu ke mana harus menyalurkannya, maka Baznas Jatim bisa menjadi amilnya. Salah satunya lewat Z Chicken Baznas yang diluncurkan oleh Baznas RI. Z Chicken ini merupakan bantuan usaha mulai dari bahan baku pemasaran untuk meningkatkan perekonomian masyarakat hingga bisa menjadi orang yang berinfaq, bersedekah, dan berzakat, baik dalam bentuk harta atau pangan. "Ketika saya diajak melaunching Z Chicken dengan Ketua Baznas Pusat, saya menyampaikan ada saudari-saudari kita driver ojol perempuan yang 90 persennya adalah single mom dan 10 persennya memiliki anak berkebutuhan khusus. Kita lalu memberikan layanan secara kontinu pada mereka," sebutnya. Wejangan ini pun berhubungan dengan pesan selanjutnya, wenehono teken marang wong kang wuto atau atau berilah tongkat pada orang yang buta. Mantan Mensos RI itu menyebut bahwa hal ini tidak perlu diambil secara harfiah. Artinya, rezeki lebih yang disalurkan melalui Baznas ini diharap dapat membantu saudara-saudara yang membutuhkan untuk bisa berjalan, yaitu menjalankan hidup dengan baik dan meningkatkan taraf hidup mereka. Bukan cuma dengan bantuan Z Chicken Baznas, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan Zakat Produktif untuk para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) agar usaha mereka dapat terus berjalan dan terbebas dari jeratan hutang. "Saudara kita pelaku UMKM ini sasaran yang mudah bagi bank titil dan rentenir. Mereka sangat tercekik dengan bunganya dan usahanya terancam, karena itu Pemprov Jatim memberikan bantuan berupa Zakat Produktif agar kelangsungan hidup mereka terjaga," ujarnya. Soal wasiat ketiga dan keempat, wenohono sandang marang wong kang wudo dan wenehono payung marang wong kang kaudanan, Khofifah berpesan bahwa zakat yang kita berikan akan memberikan kelayakan hidup serta perlindungan sehari-hari bagi para mustahiq. Khofifah lantas menekankan bahwa pintu untuk menyalurkan rezeki dan zakat terbuka dari mana saja. Tegasnya, sebagian harta yang disisihkan sangat bermakna bagi para mustahiq yang membutuhkan, apalagi jika mencakup sandang, pangan, dan papan serta pendidikan. “Sebagai umat Muslim yang memiliki kewajiban untuk berzakat, tentunya keinginan untuk berzakat selalu ada. Namun karena kendala-kendala yang ada, masyarakat terkadang belum mengetahui ke mana harus menyalurkannya,” tandasnya. Atas hal itu, Khofifah berharap Baznas Jatim dapat menjadi lembaga yang mampu menjawab tantangan ini. "Betapa pintu kita untuk membantu sesama ini terbuka lebar di berbagai tempat. Ini mengingatkan pada kita bahwa ada rezeki orang lain yang dititipkan pada kita. Mungkin tidak mudah bagi kita untuk bertemu dengan saudara kita yang benar-benar membutuhkan. Ini upaya kita untuk mensucikan harta dan Baznas Jatim membantu kita untuk sampai pada pintu-pintu itu," pungkasnya. (bin)

Sumber: