Lamongan, memorandum.co.id - Membuka pelaksanaan Sosialisasi dan Pembinaan Pejabat dan Staf pada Dinas KPP (Ketahanan Pangan dan Pertanian) Kabupaten Lamongan pada Senin (23) di Ruang Pertemuan Gajah Mada Pemkab Lamongan, Bupati Yuhronur Efendi menyampaikan arahan agar seluruh pejabat dan karyawan dalam Dinas dapat menjadi lokomotif penggerak yang turut hadir secara langsung mendampingi masyarakat utamanya petani, sehingga pertanian di Lamongan tetap bertahan sebagai lumbung pangan terbesar Jatim, dimana pada tahun 2022 Kabupaten Lamongan tetap menjadi lumbung padi terbesar Jatim dan berada pada peringkat ke-4 nasional.
Perihal persoalan pupuk di Kabupaten Lamongan misalnya, Pak Yes mengatakan untuk dapat mengambil sisi positif dari aturan pemerintah terkait pengurangan subsidi pupuk anorganik yang dapat merusak kesuburan tanah. Hal tersebut tentu dimaksudkan agar masyarakat mulai beralih pada pupuk organik yang lebih ramah lingkungan. Beliau berharap meskipun subsidi pupuk berkurang, petani ini tetap dapat bertahan dengan dampingan Dinas KPP menggunakan pupuk organik, sehingga ketergantungan terhadap pupuk subsidi pelan-pelan dapat berkurang dan masyarakat bisa mandiri keluar dari persoalan tersebut.
“Kita harus ada progress, seperti progress dalam persoalan penyelesaian jalan dan banjir. Ayo persoalan pupuk ini kita selesaikan bersama tanpa kita harus terus menunggu subsidi. Apa yang kita lakukan? Kita dorong kemandirian, membangkitkan kembali rasa gotong royong kemandirian petani dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya. Apa yang dihadapi sekarang adalah pupuk, bisa dengan Tersapu Jagat (ternak sapi usaha jagung meningkat), bisa pupuk Bio Saka dari tumbuhan. Intinya ayo kita hadir mendampingi petani mengatasi persoalan yang ada,” pesan Pak Yes.
Dilaporkan Kepala Dinas KPP Lamongan Moch. Wahyudi, bahwa kegiatan sosialisasi dengan tema ‘Sistem dan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel’, yang diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari kepala dinas, sekretaris, jabatan structural, fungsional, dan karyawan di Dinas KPP Lamongan ini, dimaksudkan agar seluruh jajaran Dinas KPP mampu memahami dan dapat mengimplementasikan visi misi bupati, utamanya dalam program prioritas lumbung pangan.
“Kami bertekad menjadikan posisi ketahanan pangan dan pertanian Lamongan semakin produktif, inovatif, dengan selalu mencari pembaruan-pembaruan yang inklusif dan kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan petani Lamongan. Alhamdulillah, Lamongan kembali mempertahankan sebagai status rodusen padi terbesar se-Jawa Timur di tahun 2022, dan insyaallah nomor 4 tingkat nasional, artinya terjadi kenaikan dari semula yang merupakan peringkat 6 tingkat nasionalaa di tahun 2021,” lapor Wahyudi.
Pada tahun 2023, program prioritas lumbung pangan Lamongan akan didukung dengan pembangunan jalan pertanian sepanjang 16.242 meter, pembinaan 1.700 orang kelompok tani, pembangunan lumbung pangan, pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier, serta pengadaan alat pertanian.(*)