Tradisi Nyelase di Pemakaman Melajeh
Madura, Memorandum.co.id- Mendekati bulan suci Ramadan, umat muslim di Bangkalan, Madura mempunyai tradisi Nyèlase atau ziarah kubur yang dilakukan pada hari Jumat terakhir sebelum Ramadan di kompleks pemakaman Melajeh. Ipul, warga setempat, mengatakan tradisi Nyèlase sudah menjadi kegiatan wajib tiap tahunnya. "Sudah tahunan mas kalau Nyèlase ke sini (kompleks pemakaman Melajeh), Saya mesti toron (pulang) ke Madura buat ziarah ke makam," ujar Ipul, seorang peziarah pemakaman Melajeh. Bukan hanya sebelum Ramadan, masyarakat juga melakukan tradisi ini usai Lebaran. "Selain sebelum Ramadan, Saya juga Nyèlase sesudah Salat Idul fitri," tutur Anjar, warga Bangkalan. Menurutnya tradisi ini merupakan kesempatan untuk membersihkan makam dan juga mendoakan sanak saudara yang telah tiada. “Bersih-bersih makam, tabur bunga juga doa buat keluarga. Yah jadi bisa dijadikan pengingat biar berbuat baik di dunia," ujar Anjar. Hasan selaku marbot masjid yang dipercayakan oleh juru kunci makam mengatakan jika akan banyak orang Nyèlase datang seminggu sebelum Ramadan, khususnya di hari Jumat dan jumlahnya bisa sampai ratusan. "Hari Jumat terakhir sebelum Ramadan, pengunjung sangat ramai," ujarnya. Berdasarkan pantauan di lokasi pada minggu (12/03/2023) sudah banyak masyrakat yang berdatangan ke kompleks pemakaman Melajeh pada pukul 08.00 WIB, peziarah didominasi keluarga yang terlihat sedang berdoa dilanjutkan dengan menaburkan bunga dan juga menuangkan air di atas makam. (x3/gus)
Sumber: