Bahas Gesekan Pesilat, Polres Gresik Duduk Bareng AKD dan Perguruan Silat di Duduksampeyan

Bahas Gesekan Pesilat, Polres Gresik Duduk Bareng AKD dan Perguruan Silat di Duduksampeyan

Gresik, Memorandum.co.id -  Polres Gresik melaksanakan Jumat curhat dan Gebyar Vaksinasi di Resto Al Hambra Desa/Kecamatan Duduksampeyan. Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom melalui Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra menampung aspirasi dari AKD (asosiasi kepala desa) dan perwakilan perguruan silat. Acara di awali dengan penanaman pohon dan dilanjutkan santunan anak yatin piatu dari Desa Tebaloan. Camat Duduksampeyan Dedi Hartadi mengucapkan terimakasih kepada Polres Gresik sudah mau mendengar uneg-uneg di program Jumat Curhat. Pihaknya berharap sinergitas antara kepolisian dan pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa berjalan dengan baik. Wakapolres Gresik menyampaikan Jumat Curhat merupakan program Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diseluruh Indonesia guna menyampaikan kritik,saran demi tercapainya sitkamtibmas yang kondusif, untuk melayani masyarakat yang tidak sebanding dengan jumlah Polri maka dilakukan program - program yang diselesaikan dengan cara duduk bareng dalam menyelesaikan masalah. Miftahul Huda selaku Kepala Desa Kandangan menanyakan terkait perguruan silat dan adanya korban dari warga duduk, mohon adanya regulasi dan restorasivs justice untuk korban. Pihaknya juga berharap pola asuh perguruan silat dan komunikasi yang baik di tingkat cabang. Kompol Erika mengatakan di tingkat sudah dilakukan koordinasi dengan seluruh ketua perguruan silat. Namun masih adanya komunikasi yang terputus di tingkat bawah di perguruan silat, bahkan hampir seluruh wilayah Jawa Timur terjadi gesekan. "Kami mendukung dan berharap terbentuknya forum komunikasi pencak silat se-Kabupaten Gresik," ujar Wakapolres Gresik. Mujiono Ketua Ranting PSHT Cerme juga pengurus cabang mengatakan tidak dipungkiri di tingkat bawah masih terputus dalam komunikasi.ohon kiranya kepala desa juga membantu dalam membina untuk latihan bersama dari berbagai perguruan satu desa. "Jadi kalau tingkat desa rukun, harapan kami di tingkat kecamatan dan kabupaten juga rukun," tuturnya. Di tempat yang sama, saudara Sukamto Ketua PSHT Cabang Gresik, dengan adanya konflik antar perguruan yang awalnya bukan dari organisasi namun masalah pribadi, berharap masyarakat saling membantu terutama lewat medsos padahal selaku pengurus sudah memberikan himbauan guna situasi yang kondusif, namun kami kesulitan kalau ada oknum dari luar. "Mohon ada satgas yang mengawasi perguruan pencak silat dari tingkat Desa sampai pusat guna menangkal berita hoax dari luar wilayah kabupaten Gresik," kata Sukamto.(and/har)

Sumber: