Sering Beraksi Ambil Makanan di Rumah Kedukaan
Surabaya, memorandum.co.id - Empat pria diamankan usai terpergok mencuri makanan di rumah duka Adi Jasa, Rabu (16/3/2023). Usut punya usut, salah satu dari kelompok ini ternyata tidak asing lagi bagi orang Adi Jasa. Ternyata kerap beraksi di area rumah kedukaan tersebut. Kawanan ini memanfaatkan situasi kerumunan orang yang datang untuk berdoa mapun berbela sungkawa. Situasi itu dimanfaatkan para terduga pelaku untuk mengasak makanan yang disuguhkan untuk tamu keluarga duka. Yang bikin gemas, kawanan ini sempat sempatnya menikmati hidangan makanan prasmanan dan membungkusnya. "Waktu itu mereka datang makan di tempat kami. Keluarga curiga karena tidak ada yang mengenal orang orang tersebut. Ketika ditanya mereka kebingungan," kata Udin, sopir pihak keluarga duka. Pihak satuan keamanan (satpam) Adi Jasa yang dilapori kejadian itu lantas mengamankan mereka. Dari enam orang yang ikut terlibat, hanya empat yang diamankan. Kedua terduga pelaku diduga kabur saat aksinya terpergok. Ke empat pria tersebut lantas dibawa ke kantor Adi Jasa. Pihak kepolisian yang mendapat informasi itu lantas ke lokasi untuk mengamankan. Di sana terduga pelaku sempat diinterogasi. "Ternyata satu orang tidak asing, pria itu sebelumnya kerap diamankan dengan perbuatan yang sama. Pada 2019 salah satu pelaku pernah disuruh buat surat perjanjian bahwa tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," kata Haris, satpam Adi Jasa. Sementara itu salah satu karyawan persemayaman, Julianto mengaku bahwa dia tidak asing lagi satu terduga pelaku tersebut. Dia memang kerap masuk ke ruangan duka untuk mengambil makanan. "Sering itu yang pelaku yang botak. Dia ke sini tujuannya makan. Yang bikin kesal mereka mencuri jajan, mulai dari roti dan lain-lain. Memang tidak seberapa harganya, tapi kelakuannya sangat meresahkan," ungkapnya. Bahkan ia pernah memergoki terduga pelaku hendak mencuri kacang satu dus. "Pernah dulu, waktu malam mau curi satu dus kacang," ungkapnya. Atas perbuatannya mereka dibawa ke Mapolsek Bubutan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bukannya dievakuasi menggunakan mobil polisi, untuk memberi efek jera mereka dievakuasi menggunakan mobil jenazah. (alf)
Sumber: