Tanda Lahir di Mata, Awal Keyakinan Anggota Keluarga

Tanda Lahir di Mata, Awal Keyakinan Anggota Keluarga

Malang, Memorandum.co.id -  Ketua Relawan Anak Bangsa, Yuyun menceritakan, awal keluarga yang berpisah selama 37 tahun. Dan hingga akhirnya, bisa dipertemukan di Kota Malang. Tentunya, dengan sejumlah pihak yang terlibat dalam proses pertemuan tesebut. Kata Yuyun, peristiwa berawal, saat Hernik Martika alias Sudarmi (65) berpisah dari keluarga sejak tahun 1986. Saat itu, ia pamit untuk bekerja jadi TKW di Malaysia. Sempat bekerja jadi TKW selama 22 tahun. Kemudian kenal dengan orang Maluku, dan diajak ke NTT. Entah apa sebabnya, kemudian Sudarmi ditelantarkan dan terlantar ke sana ke mari. "Sempat bekerja di luar negeri menjadi TKW. Kemudian, kenal seseorang dari NTT, yang mengakibatkan yang bersangkutan menjadi terlantar," terangnya, saat dikonfirmasi, Rabu (15/03/23). Hingga akhirnya, lanjut Yuyun, Aipda Catur, seorang Bhabinkamtibmas Kecamatan Soe, Timor Tengah Selatan, NTT yang menemukan Hernik alias Sudarmi di taman Soe, dengan kondisi memprihatinkan. Kemudian dirinya mengevakuasi ke posko yang didirikan oleh komunitas warga Jawa di Kecamatan Soe, Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT “Kami menemukan ibu sudarmi, dalam kondisi tidak stabil secara fisik maupun mental. Membutuhkan waktu proses pemulihan. Hingga kami mendapat identitasnya yang ternyata warga Kota Malang,” terang Aipda Catur. Setelah diketahui identitasnya, Aipda Catur Indra Irawan bersama kontak Kerukukunan Sosial Keluarga Jawa menghubungi Bhabinkamtibmas Polsek Kedung Kandang,Polresta Malang Kota, untuk melakukan pencarian. Bersama komunitas Anak Bangsa, berhasil menemukan keluarga Sudarmi di Jl. Bayam Dalam, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedung Kandang. "Tidak mudah untuk meyakinkan kalau anggota keluarganya. Setelah 37 tahun berpisah, banyak perubahan. Sempat tiga kali untuk melakukan video call, bahkan secara bersamaan," lanjut Yuyun. Saat video call, akhirnya saling mengingat dan menyebut nama para anggota keluarganya. Lama kelamaan mulai ingat. Dan salah satu yang diingat, adalah tanda (tanda lahir) berupa titik di mata sebelah kiri. "Salah satunya, ada tanda di mata sebelah kiri. Itu membuat awal keyakinan dan meyakinkan jika itu anggota keluarganya," pungkasnya. Setelah benar benar yakin, diaturlah proses penjemputan di Bandara Juanda, Surabaya. Difasilitasi Polresta Malang Kota, serta beberapa pihak lainya. Dan Mako Polresta Malang Kota, menjadi lokasi pertemuan setelah puluhan tahun berpisah.(edr/gus)

Sumber: