Kakek Tewas di Jalan Kelantan Diduga Stres
Surabaya, memorandum.co.id - Peristiwa tewasnya kakek Probolinggo bernama Syahar (60) usai mengamuk di pekarangan rumah milik Lubenah (76), Jalan Kelantan, Kelurahan Perak Timur, Kecamatan Pabean Cantikan menyita perhatian warga setempat. Berdasarkan pengakuan Dika, salah satu tetangga Lubenah, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (15/3) sekitar pukul 03.30. Dia dan rekannya mendengar adanya suara teriakan hingga suara seperti barang-barang yang dihantamkan ke tanah. Sumbernya dari kediaman Lubenah. “Kita dengar ada suara barang yang dilempar dan dibanting-banting. Lalu ada jeritan perempuan yang sepertinya dari suara pembantu pemilik rumah. Tetapi saat itu kita nggak keluar, karena selang beberapa menit sudah kondusif,” kata Dika. Sekitar pukul 04.30, rekan Dika bernama Husni keluar rumah. Dia melihat ada seorang pria yang tengkurap dalam posisi tangan dan kaki terikat di tengah jalan. Husni menyebut, pria tersebut terbujur kaku. Tidak ada gerakan sedikit pun. Diduga sudah tak bernyawa. “Sebelum mayat itu dipinggirkan ke trotoar depan rumah, saya melihat orangnya ada di tengah jalan dalam posisi tengkurap dan terikat. Kayaknya sudah meninggal saat itu, karena diem saja orangnya,” jelas Husni. Husni memastikan tidak ada amuk massa yang dilakukan oleh warga setempat. Bahkan kondisi Jalan Kelantan terpantau kondusif pada saat itu. Baru kemudian sekitar pukul 05.30 ramai oleh warga yang ingin melihat dari dekat temuan pria tewas di lokasi kejadian. “Diamankan oleh 2 orang sekuriti. Mungkin orangnya meninggal setelah terlibat perkelahian. Karena salah satu sekuriti yang hendak mengamankan sempat ditonjok hidungnya,” kata Husni. Berdasarkan desas-desus warga yang didengar oleh Dika dan Husni, pria tua yang diketahui bernama Syahar asal Probolinggo tersebut stres. Diduga kuat memiliki gangguan jiwa. “Karena sebelum masuk ke rumah warga, dia teriak-teriak seperti orang gila mulai dari pom bensin seberang (Jalan Jakarta, red). Kelihatannya seperti orang stres dan ada gangguan jiwa,” bebernya. Sedangkan Abdul, salah satu sekuriti Perumahan Kelantan menerangkan bahwa pada saat kejadian bukan dirinya yang berjaga. Melainkan Ruslan dan Yanto. Keduanya disebut masih berada di kantor Polres Pelabuhan Tanjung Perak. “Dari pagi dibawa sama polisi, belum kembali sampai sekarang. Infonya dipanggil sebagai saksi bersama dua orang warga lainnya,” tandas Abdul. (bin)
Sumber: