Jumat Curhat, Wakapolres Tulungagung Minta Penggunaan Atribut Silat Hanya Saat Latihan

Jumat Curhat, Wakapolres Tulungagung Minta Penggunaan Atribut Silat Hanya Saat Latihan

Tulungagung, memorandum.co.id - Kegiatan Jumat Curhat secara serentak rutin dilaksanakan oleh Polres Tulungagung di seluruh wilayah hukumnya. Kali ini, program tersebut digelar di lokasi wisata Punokawan Park, di Desa Banaran, Kecamatan Kauman, Jumat (10/3/2023). Wakapolres Tulungagung, Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo hadir langsung mewakili Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto. Kegiatan itu juga dihadiri Forkopimcam Kauman, tokoh agama, serta tokoh masyarakat. "Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga harkamtibmas di Kabupaten Tulungagung," terang Kompol Dodik Tri Hendro. Melalui Jumat Curhat, jelas Kompol Dodik, memungkinkan warga masyarakat bertemu langsung dengan polisi dan menyampaikan keluh kesahnya. "Jadi lewat program Jumat Curhat ini kita bisa memberikan langsung informasi dan win-win solution kepada masyarakat yang ada permasalahan," ucapnya. Kompol Dodik menambahkan, selain mempertemukan masyarakat dengan polisi, melalui kegiatan Jumat Curhat, warga masyarakat juga bisa bertemu dengan toga, tomas, dan forkopimcam setempat. Tak lupa, Kompol Dodik juga mengingatkan pentingnya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di masyarakat. "Mari kita ajak masyarakat untuk datang ke lokasi vaksinasi, demi kesehatan kita sendiri," ujarnya. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk kembali meningkatkan keamanan dengan mengaktifkan lagi siskamling di lingkungan masing-masing saat malam hari. "Karena dengan adanya tugas jaga di poskamling akan banyak manfaat. Di antaranya menjaga diri sendiri maupun menjaga lingkungan tempat tinggal atau tempat kerjanya," paparnya. Sementara untuk anggota perguruan pencak silat di Tulungagung, Kompol Dodik Tri Hendro meminta agar semua menahan diri dan meminimalisir potensi terjadinya kekerasan. Salah satunya dengan jalan tidak menggunakan seragam atau atribut di luar jam latihan. "Terhadap anggota perguruan pencak silat jangan menggunakan atribut perguruan, kecuali pada momen tertentu pada saat latihan atau saat acara perguruan, dan itupun khusus di lokasi," imbaunya. Pihaknya khawatir, penggunaan atribut di luar lokasi latihan akan memicu keributan dan penganiayaan yang bersumber dari penggunaan atribut pencak silat. "Karena dengan pemakaian atribut perguruan di luar tempat latihan atau di lokasi umum akan berpotensi timbulnya kerawanan, dan itu sudah banyak kasus yang berlatarbelakang atribut perguruan silat," pungkasnya. (fir/mad)

Sumber: