Warga Banjarmlati dan Bandar Kidul Minta Pemkot Kediri Cabut Portal di GOR Jayabaya

Warga Banjarmlati dan Bandar Kidul Minta Pemkot Kediri Cabut Portal di GOR Jayabaya

Kediri,Memorandum.co.id - Warga Kelurahan Banjarmlati dan Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto mengusilkan agar portal di Kawasan GOR Jayabaya dicabut mulai ada titik terang. Ketua RW 07 Bandar Kidul Totok Sunaryo mengatakan dengan dibukanya akses jalan akan kembali mendekatkan diri dua kelurahan. “Dengan dibukanya kembali akses jalan, menjadikan persaudaraan warga Bandar Kidul dan warga Banjarmlati kembali erat. Semoga ini menjadi pertimbangan Bapak Wali Kota Kediri,” ujar Totok dalam forum pertemuan antara warga dan Pemkot Kediri, Rabu (8/3/2023). Pertemuan di salah satu rumah warga. dihadiri pihak Pemerintah Kota Kediri diwakili Kepala Disbudparpora Zachrie Ahmad dan Kasatpol PP Eko Lukmono Hadi , pihak Polres Kediri Kota diwakili Kapolsekta Mojoroto Kompol Muhklason dan Tiga Pilar Kelurahan Bila kemudian permohonan ini diijinkan Totok Sunaryo mewakili warga Bandar Kidul menyatakan bersedia menjaga ketertiban umum. Pada kesempatan ini, Kepala Disbudparpora menyampaikan permohonan maaf sedianya Wali Kota akan hadir, namun beliau berhalangan usai dari Jakarta. Diterangkan Zachrie Ahmad, bahwa sebenarnya apa yang dilakukan pemerintah kota yakni mengembalikam fungsi GOR Jayabaya. “Kawasan ini dulu keseluruhan untuk GOR dan sarana pendukungnya kemudian kita selama perkembangan waktu demi waktu , fungsi dari kawasan ini belum dimaksimalkan,” terangnya. Bahwa sebenarnya tidak ada niat menutup jalan untuk akses masyarakat, namun ini merupakan kawasan olahraga. “Semua akses masyarakat sudah diberikan jalan , jadi sebenarnya tidak ada untuk menutup akses. Karena kawasan itu untuk olahraga masyarakat dan kami memberikan ruang untuk aktivitas dalam rangka olahraga,” jelasnya. Ditambahkan Kasatpol PP, bahwa terdapat regulasi terkait kawasan GOR Jayabaya. ‘Memang ada regulasi yang mengatur kawasan GOR , ini memang dikembalikan fungsinya. Saya melihat dari sisi trantibum,, sejak saya jadi Kasatpol PP banyak aduan masyarakat, kawasan ini dibuat mesum, memang faktanya seperti itu,” ucapnya. Begitu juga dijadikan lahan parkir truk kemudian ajang membuang sampah sembarangan. “Saya suka keluyuran makanya saya tahu permasalahan pada GOR,” jelas Kasatpol PP. Beberapa warga beranggapan bahwa penutupan ini tidak ada sosialisasi sebelumnya Perwakilan warga lainnya membenarkan pernyataan Kasatpol PP, bahwa kawasan GOR kerap dijadikan ajang mesum dan tempat parkir truk. Diberikan kesempatan bicara Kapolsekta Mojoroto bahwa keinginan warga, harus melihat fakta peristiwa di lapangan. “Yang disampaikan Pak Kasatpol PP tadi , apa yang terjadi jika dibuka? Termasuk saya sendiri kalau patroli sampai pagi. Bahkan pernah saya temui anak anak SMP tawuran di kawasan ini. Setelah saya tangkap ternyata kasus perkosaan. Yang diperkosa juga ada , miris saya,” ucap Kompol Muhklason. Bila kemudian harapan warga dipenuhi ditegaskan Kapolsekta Mojoroto, apakah warga siap menerima segala konsekuensinya. “Kalau kita buka efeknya apa? imbasnya apa? memang kita perlu ketegasan , nanti kalau melanggar harus terima resikonya. Usulan ini perlu dirapatkan kembali dan dicarikan solusinya,” imbuhnya. Dikonfirmasi usai pertemuan Kepala Disbudparpora menyampaikan akan segera melakukan kajian ulang. “Dengan segala usulan masyarakat disertai alasan, akan menjadi masukan untuk kita bawa ke rapat. Kami akan undang instansi lain, baik dari Kepolisian Kodim dan melibatkan perwakilan masyarakat,” jelasnya.,(mon)

Sumber: