Komplotan Pencopet Incar Penumpang Wanita dan Luar Kota

Komplotan Pencopet Incar Penumpang Wanita dan Luar Kota

Surabaya, memorandum.co.id - Penumpang angkot di Surabaya diharapkan waspada terhadap komplotan copet. Para pelaku yang berjumlah tiga sampai empat orang mengincar penumpang wanita dan penumpang yang berasal dari luar kota. Ini berdasarkan pengakuan RS, warga Sidoarjo, yang pernah menjadi korban komplotan copet angkot. Pasca kejadian yang dialaminya itu, dia berusaha menelusuri jejak komplotan copet. Dia mengungkapkan, komplotan copet sekali beraksi 3-4 orang. Mereka punya peran masing-masing untuk mengalihkan perhatian korbannya. "Di antaranya ada yang berpura-pura menjadi penumpang, ada yang berperan muntah-muntah. Ada yang berpura-pura pingsan untuk mengalihkan perhatian penumpang angkot," ungkap RS kepada memorandum.co.id. Para spesialis copet tersebut, punya tempat mangkal. Biasanya tak jauh dari terminal dan warung angkot yang menjadi lokasi berhentinya lin. Bapak satu anak itu menambahkan, dalam mencari target sasaran secara acak di angkot-angkot. Mayoritas penumpang wanita atau laki yang berasal dari luar kota. "Para pelaku jeli dan tahu penumpang ini berasal dari luar kota Surabaya," beber RS. Di  saat korban masuk ke angkot, para pelaku menyusul naik ke angkot. Mereka duduk ada yang duduk di samping di depan calon korbannya. Kemudian salah satu dari mereka memainkan perannya, ada yang pura-pura muntah, ada yang pingsan. Tujuannya satu untuk mengalihkan perhatian korban dan pelaku lainnya mengincar barang bawaannya. Seperti dompet dan HP. "Saat itulah korban lengah dan tertuju ke pelaku, sedangkan lainnya mencuri barang-barangnya. Para pelaku pura-pura tidak kenal satu sama lain," jelas RS. Setelah berhasil, para pelaku cepat-cepat turun lalu menghilangkan jejak dengan berpencar. Adapula jika mendapatkan hasil  lalu memberi kode temannya yang membuntuti lin naik motor jika berhasil dan begitu turun langsung dijemput lalu melarikan diri. Nanti mereka ketemu di titik kumpul yang telah ditentukan untuk membagi hasil copetan. "Biasanya dompet atau surat-surat dibuang ke sungai, jalan atau tempat sampah," ujarnya. Para komplotan pelaku ini ada banyak di Surabaya. Berbagai alasan mereka mencopet. Ada yang mencopet karena memang sudah menjadi pekerjaannya. Ada yang ngetes ilmu, ada yang menjadikan profesi mencopet sebagai sampingan. Menariknya, para sopir angkot sebenarnya tahu komplotan pelaku karena sering melihat mangkal di terminal atau warung. Namun sopir ada yang membiarkan saja karena takut, ada juga yang cuek karena yang penting bekerja. "Tapi ada sopir yang peduli dengan penumpang dengan tidak memperbolehkan para pelaku naik dengan berbagai alasan," tandad RS. RS lantas memberikan tips agar terhindar komolotan copet. Jika melihat ada yang ganjil dengan gelagat mencurigakan seperti yang diungkapnya, lebih baik penumpang segera turun dari lin. Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana membenarkan adanya laporan penumpang lin di Kebalen. "Terkait laporan tersebut sedang dilakukan penyelidikan," kata Mirzal. Pihaknya mengaku, selama menjabat belum pernah mengungkap kasus komplotan copet dalam angkot. "Belum ada," jelasnya. Kemudian Mirzal mengimbau kepada penumpang lin harus berhati-hati dan waspada jika bepergian karena kejahatan ada disekitar kita. "Segera laporkan (polisi) bila terjadi tindak kejahatan," imbaunya. Dengan kejadian copet tersebut, Mirzal mengaku akan melaksanakan patroli rutin setiap hari bersama jajaran Polrestabes Surabaya dan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi kejadian serupa. (rio)

Sumber: