Begini Modus Penipuan Rekruitmen Pegawai Negeri Yang Sering Terjadi

Begini Modus Penipuan Rekruitmen Pegawai Negeri Yang Sering Terjadi

Tulungagung, Memorandum.co.id - Pasca pembukaan formasi, kemudian disusul upload dokumen pendukung dan persiapan Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) menjadi waktu yang tepat bagi para penipu penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN) bergentayangan.[penci_ads id="penci_ads_3"] Seperti disampaikan Kabid Pengadaan dan Pembinaan ASN Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tulungagung, Catur Hermono di hadapan sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), kepala UPT Dinas Pendidikan, kepala sekolah dan kepala puskesmas di Tulungagung. Sepanjang 2019 ini dirinya sudah bolak balik diminta datang ke Mapolres Tulungagung dan Trenggalek sebagai saksi atas laporan penipuan ASN dengan berbagai macam kedok. “Ada kali 5 kali untuk penipuan ASN yang terutama sebelum tahun 2018, yang 2014. Pokoknya yang dulu kita mau mengadakan terus tidak jadi itu,” ujarnya, Selasa (3/12/2019). Catur menjelaskan, biasanya jaringan penipuan penerimaan CASN ini menggunakan beberapa modus untuk melancarkan aksinya. [penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Ada yang baru membayar setelah bisa diterima di instansi yang dijanjikan, ada juga yang bisa mulai mencicil uangnya dulu dan dilunasi ketika sudah diterima. Namun modus penipuan rupanya terus berkembang. Terbaru berdasarkan informasi yang diterimanya, jaringan penipuan penerimaan CASN kini bisa mengetahui nomer telepon hingga nomor WA pendaftar yang mengikuti ujian. Catur tidak tau bagaimana bisa data tersebut diketahui oleh pihak lain. Apakah pelaku ini asal comot saja atau menggunakan aplikasi tertentu agar bisa mengetahui nomor telepon pendaftar. Setelah tahu nomor teleponnya, kemudian biasanya pendaftar akan dikirimi pesan singkat yang berisi rayuan agar mau mengikuti petunjuknya, dengan janji akan bisa lolos seleksi SKD dengan jaminan uang tertentu. “Yang jelas panitia tidak mungkin menyebarkan nomor handphone peserta CASN. Tidak tahu mereka dapat dari mana, atau asal ngirim juga tidak tahu,” terangnya. Pasca lolos SKD, kemudian pendaftar akan menghadapi seleksi kompetensi bidang (SKB). Di tenggat waktu ini biasanya ada juga yang menawarkan untuk lolos SKB agar menghubungi pelaku penipuan. Padalah seleksi SKD dan SKB dilakukan secara computerized. Artinya semua seleksi dilakukan berdasarkan sistem. “Ada yang setelah tahu lolos SKD kemudian mau ikut SKB. Itu di WA lagi ditawari untuk bisa lolos dengan membuat perjanjian. Nanti kalau lolos harus mbayar sekian,” ungkapnya.[penci_ads id="penci_ads_3"] Catur menyebut, adalagi modus lain yang biasanya disampaikan oleh pelaku. Yakni berpura-pura berperan meluluskan pendaftar CASN, kemudian menagih janjinya setelah yang bersangkutan lulus. Padahal yang membuat lulus CASN bukanlah orang lain, namun karena kemampuan pendaftar sendiri. Catur mengaku ada satu orang yang diterima CASN tahun 2018 curhat kepadanya. Tanpa menyebutkan nilai nominal yang harus dibayarkan dan kepada siapa dirinya membayarkannya. Pihaknya berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mendapatkan informasi. Kemudian yakin bahwa penerimaan CASN merupakan murni hasil kerja keras pendaftar selama mengikuti SKD dan SKB. (fir/mad/gus)

Sumber: